www.zejournal.mobi
Kamis, 21 November 2024

Netanyahu, Pfizer dan Pemilihan Umum (Bagian 2)

Penulis : Gilad Atzmon | Editor : Anty | Selasa, 23 Februari 2021 15:08

Pada November 2020, data Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan bahwa Israel mendeteksi 400 kasus virus corona di bawah usia dua tahun. Pada Februari 2021, angka itu bertambah menjadi 5.800. Kita sedang menghadapi kenaikan yang jelas sekitar 1300%, sungguh mengesankan.

Ynet Israel melaporkan bahwa peningkatan jumlah morbiditas Covid-19 yang baru lahir seperti ini dilaporkan di seluruh dunia, saya menyelidikinya tetapi tidak berhasil menemukan konfirmasi apa pun bahwa ini memang masalahnya.

Di Inggris, misalnya, yang saya temukan hanyalah laporan tentang 'ledakan bayi Covid-19' dan beberapa kekhawatiran tentang peningkatan obesitas pada anak. Faktanya, tidak ada yang melaporkan kenaikan 1300% pada Covid-19 yang baru lahir kecuali Israel.

Saya tidak dalam posisi untuk menentukan apa yang menyebabkan orang Israel menjadikan diri mereka kelinci percobaan untuk raksasa farmasi dengan catatan keselamatan dan etika yang meragukan.

Kemungkinan harus dipertimbangkan bahwa di Israel, keberhasilan kampanye vaksinasi massal bisa menjadi taktik utama Netanyahu (Bibi) dan partainya menjelang pemilu mendatang.

Netanyahu menghadapi pertarungan hukum yang serius, dan memenangkan pemilu jauh melampaui politik baginya. Ini adalah pertarungan bertahan hidup yang eksistensial.

Saya yakin Bibi harus memilih antara perang dengan Iran dan vaksin Pfizer. Dia punya alasan kuat untuk berasumsi bahwa Pfizer sejauh ini merupakan pilihan yang lebih baik dan lebih damai.

Netanyahu mungkin menyimpulkan bahwa kampanye vaksinasi massal yang berhasil akan mengamankan kemenangannya. Ini memang pertimbangan yang masuk akal di pihaknya, dan mungkin terbukti benar.

Perlu disebutkan bahwa tidak satu pun dari lawan politik Netanyahu di kubu Kkri atau tengah Israel yang berani menantang kebijakan vaksin Netanyahu.

Lebih dari itu, tidak ada satu lembaga sayap kiri di Israel yang membela banyak orang Israel yang enggan divaksinasi (saat ini lebih dari 50%). Tidak ada politisi yang berpihak pada mereka dan membela hak-hak dasar mereka.

Lanjut ke bagian 3 ...


Berita Lainnya :


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar