www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Pakar Kesehatan Memperingatkan, Kuman yang Resistan Terhadap Obat Akan Kembali Saat Perhatian Berfokus ke COVID-19

Penulis : Nikita Folomov | Editor : Anty | Jumat, 29 Januari 2021 10:20

Pandemi virus korona telah merenggut nyawa lebih dari 2 juta orang sejak wabahnya muncul, mendorong pemerintah di seluruh dunia segera mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengekang penyebaran penyakit. Namun, perhatian yang meningkat terhadap virus corona membuka jalan bagi kebangkitan beberapa bakteri dan jamur berbahaya lainnya.

Banyak perhatian di panti jompo dan rumah sakit telah diberikan untuk menangani COVID-19 dan konsekuensinya, kuman yang resistan terhadap obat yang menular dan berbahaya telah muncul di Florida, New Jersey dan California, serta di seluruh dunia, di India, Italia , Peru dan Prancis, sebut New York Times mengutip para ahli kesehatan yang mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah penelitian yang mengungkapkan ancaman epidemiologis baru.

Ketika pandemi virus Corona mulai, petugas kesehatan sebagian besar fokus pada tindakan pencegahan penyakit, seperti membersihkan kamar rumah sakit, mengganti baju tidur, dan membersihkan alat pelindung lainnya. Paradoksnya, petugas medis hanya punya sedikit waktu untuk melacak penyebaran bakteri lain di tengah perjuangan yang melelahkan melawan pandemi virus corona.

Pakar kesehatan mengatakan kepada NYT bahwa beberapa organisme yang kebal obat, yang telah dicoba dilawan oleh pihak berwenang bahkan sebelum pandemi dimulai, telah muncul kembali, termasuk jamur Candida Auris. Menurut Epidemiologis Rumah Sakit di Santa Monica UCLA Medical Center Dr. Zachary Rubin, akhir-akhir ini ada jamur yang bermekaran.

Studi tersebut menunjukkan bahwa setelah pandemi dimulai, pemantauan terhadap pasien yang terkena jamur dan kuman jauh lebih sedikit. Pasien tersebut secara sporadis dipindahkan antara panti jompo dan unit perawatan intensif, sehingga berkontribusi pada penyebaran kuman.

Adapun alasan lain, penulis menunjuk pada penggunaan steroid untuk mengobati COVID-19. Meskipun steroid dapat mengurangi gejala virus, steroid akan membuat sistem kekebalan rentan terhadap kuman lain.

Ada beberapa wabah kuman yang resistan terhadap obat selama setahun terakhir, yang diyakini dipicu oleh COVID-19. Beberapa kasus infeksi jamur terdeteksi di India pada bulan Desember dan di California pada bulan Juni.


Berita Lainnya :


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar