Trump Mengeluarkan Perintah yang Melarang Orang Amerika Berinvestasi di Perusahaan yang Terkait dengan Militer Tiongkok
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang melarang orang Amerika berinvestasi di hampir tiga lusin perusahaan yang berbisnis dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok.
Perintah eksekutif pada hari Kamis melarang orang Amerika berinvestasi ke dalam perusahaan yang membantu PLA Tiongkok melakukan modernisasi.
Perintah tersebut melarang pembelian atau investasi di pasar dana berkembang yang mencakup perusahaan mulai 11 Januari 2021, dan memberi perusahaan waktu hingga November 2021 untuk melepaskan sepenuhnya dari mereka.
Menurut Wall Street Journal, ada 31 perusahaan yang masuk dalam daftar. Bloomberg menerbitkan daftar parsial termasuk 20 perusahaan pada bulan Juni, yang mencakup perusahaan desain kedirgantaraan, perusahaan pembuatan kapal, dan perusahaan konstruksi, serta perusahaan teknologi seperti China Mobile Ltd. dan China Telecom Corporation.
Dalam perintah tersebut, Trump mengklaim bahwa Republik Rakyat Tiongkok "semakin mengeksploitasi modal Amerika Serikat untuk sumber daya dan untuk memungkinkan pengembangan dan modernisasi militer, intelijen, dan aparat keamanan lainnya, yang terus memungkinkan RRT untuk secara langsung mengancam negara bagian Amerika Serikat dan pasukan Amerika Serikat di luar negeri, termasuk dengan mengembangkan dan menyebarkan senjata pemusnah massal, senjata konvensional canggih, dan tindakan berbahaya yang memungkinkan dunia maya terhadap Amerika Serikat dan rakyatnya."
Trump mengklaim Beijing "memaksa" perusahaan swasta untuk mendukung kompleks industri militernya, termasuk dengan meningkatkan modal dengan menjual sekuritas di pasar luar negeri. “Dengan cara itu, RRT mengeksploitasi investor Amerika Serikat untuk membiayai pembangunan dan modernisasi militernya,” tulisnya.
Langkah tersebut hanyalah serangan terbaru Washington terhadap perusahaan Tiongkok. Pemerintahan Trump telah melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan lusinan perusahaan teknologi Tiongkok yang diklaimnya didorong oleh Beijing untuk memasok intelijen Tiongkok dengan akses ke data pengguna, memungkinkannya untuk memata-matai pengguna di seluruh dunia.
Beijing dan perusahaan yang dituduh, seperti Huawei dan TikTok, dengan tegas membantah bahwa paksaan politik atau kemampuan teknis semacam itu ada dan mengatakan produk mereka aman.
- Source : sputniknews.com