Palestina Berharap Pada Biden Tetapi Tetap Mempersiapkan Diri Untuk Skema Terburuk (Bagian 2)
Trump Adalah Bencana?
Karena dukungannya yang luar biasa untuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu, Qassim menyebut potensi terpilihnya kembali Trump sebagai "bencana" yang akan semakin melemahkan Palestina di arena internasional. Itu juga akan memberi mereka pukulan finansial yang parah, dia berpendapat.
Situasi fiskal Otoritas Palestina tidak pernah stabil, tetapi di bawah pemerintahan Trump, kesengsaraan ekonomi mereka semakin memburuk.
Pada 2018, Washington memotong lebih dari $ 200 juta bantuan untuk Palestina. Wabah virus korona juga telah merugikan Palestina secara ekonomi.
Sementara sumbangan dari negara-negara Teluk yang kaya telah menyusut hingga 85 persen, membuat pihak berwenang di Ramallah berteriak-teriak meminta dana.
"Masa jabatan Trump telah menjadi yang terburuk bagi Palestina dan jika dia terpilih kembali dia akan melanjutkan kebijakan gilanya dan membawa kita ke dalam krisis ekonomi dan politik yang lebih dalam," kata ahli tersebut.
Meskipun jajak pendapat menggambarkan presiden AS saat ini dalam cahaya yang suram, warga Palestina tetap mempersiapkan diri untuk skenario terburuk dan mencoba mengatasi perbedaan mereka sendiri untuk tetap bersatu dalam menghadapi potensi tantanganyang muncul.
Pada akhir September, perwakilan Fatah dan Hamas, dua kelompok saingan Palestina yang telah berselisih sejak 2007 setelah pengambilalihan Gaza dengan kekerasan, bertemu di Turki untuk pembicaraan rekonsiliasi.
Meskipun perbedaan masih ada, faksi-faksi tersebut memutuskan untuk bergabung dalam upaya pertempuran mereka melawan apa yang bisa menjadi masa jabatan kedua Trump.
Akankah dengan Pemerintahan Biden Menjadi Lebih Baik?
Lanjut ke bagian 3 ...
- Source : sputniknews.com
