www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Paris Mendesak Negara Muslim untuk Menghentikan Boikot Produk Prancis

Penulis : Sputniknews.com | Editor : Anty | Senin, 26 Oktober 2020 11:03

Seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Muslim tidak berdasar dan harus dihentikan, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan pada hari Minggu setelah pernyataan Presiden Emmanuel Macron tentang Islam pada kejadian pemenggalan seorang guru telah menimbulkan kemarahan di dunia Muslim.

"Di beberapa negara di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir, ada seruan untuk boikot produk Prancis, terutama produk pertanian, serta seruan yang lebih umum untuk demonstrasi melawan Prancis, terkadang dibuat dengan ekspresi kebencian yang disiarkan di jejaring sosial,"kata juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.

"Seruan untuk boikot tidak berdasar dan harus segera dihentikan, seperti semua serangan terhadap negara kita yang dilakukan oleh minoritas radikal," tambah diplomat itu.

Seruan itu muncul setelah masalah terorisme Islam mendapatkan momentum baru di Prancis, dengan Presiden Emmanuel Macron mengutuk pembunuhan mengerikan guru sejarah Samuel Paty baru-baru ini di pinggiran kota Paris oleh seorang pria berusia 18 tahun keturunan Chechnya setelah Paty mendemonstrasikan beberapa kartun satir Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berbicara dan kebebasan hati nurani.

Tersangka lahir di Moskow, tetapi bertahun-tahun kemudian pindah ke Prancis dan diberi status pengungsi di sana. Dia ditembak mati oleh petugas polisi pada hari yang sama, dengan penyelidikan pembunuhan brutal.

Presiden Macron segera mempertimbangkan untuk menjuluki insiden ganas itu sebagai "serangan teroris", menugaskan pemerintahnya untuk melakukan langkah-langkah untuk membasmi ancaman Islam, dan memperketat keamanan di sekolah, di antara langkah-langkah lainnya.

Prancis tidak akan pernah meninggalkan karikatur dan selanjutnya akan membela kebebasan yang dipromosikan oleh guru yang terbunuh, kata Presiden Emmanuel Macron dalam upacara peringatan hari Rabu untuk korban.


Berita Lainnya :


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar