Perang Dagang Memanas karena Tiongkok Mengancam Akan Memutus Impor Batubara dari Australia
Australia mengekspor batu bara senilai US $ 7,3 miliar ke Tiongkok dalam enam bulan pertama tahun 2020.
Perekonomian Australia sangat bergantung pada ekspor sumber daya alam seperti batu bara, bijih besi, emas, dan gas alam.
Menteri Perdagangan Australia Simon Bermingham meminta pemerintah Tiongkok untuk mengklarifikasi apakah mereka telah melarang impor batu bara karena perang dagang antara kedua negara mengancam perekonomian.
Ekonomi Australia sedang berjuang karena pandemi COVID-19 dan jika Tiongkok memerintahkan perusahaan-perusahaan besarnya untuk berhenti mengimpor dari Australia, itu akan berdampak besar pada industri batu bara negara itu.
Was China's decision to stop importing Australian coal a headline anywhere in Australia today? No? #auspol pic.twitter.com/G3M79CYUA7
— ?????????????????Jenny Frecklington-Jones; #WearAMask???? (@JonesHowdareyou) October 13, 2020
Mr Bermingham mengatakan kepada Sky News pada hari Selasa, 13 Oktober: "Saya telah berdiskusi dengan industri Australia, dan kami sedang melakukan pendekatan kepada pihak berwenang Tiongkok sehubungan dengan spekulasi itu."
Dia berkata: "Saya tidak ingin terlalu terburu-buru dalam hal spekulasi di sana, tetapi kami bekerja dengan industri dan mengambil tindakan serta berdiskusi dengan Tiongkok."
Pada hari Jumat, 9 Oktober, publikasi perdagangan yang sangat dihormati S&P Global Platts melaporkan bahwa penyedia energi dan pabrik baja Tiongkok telah diberi "pemberitahuan lisan" dari pemerintah Xi Jinping untuk menghentikan impor batu bara Australia.
Rumors that China is banning coal imports from Australia have sent markets and politicians scurrying. Coking coal for steel production is the key issue. Didn’t realize quite how much came from Mongolia! https://t.co/c7P5sUwqbB pic.twitter.com/6XbcSvdGvJ
— Adam Tooze (@adam_tooze) October 13, 2020
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak berkomentar pada Selasa, 13 Oktober.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan kepada AFP: "Hubungan Tiongkok-Australia yang sehat dan stabil sejalan dengan kepentingan bersama kedua negara, tetapi kedua belah pihak harus berupaya melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi kepercayaan timbal balik Tiongkok dan Australia."
Hubungan Sino-Australia memburuk setelah Perdana Menteri Scott Morrison menyerukan penyelidikan tentang bagaimana pandemi virus korona dimulai di Wuhan tahun lalu.Tiongkok sebelumnya mengancam akan menghentikan impor daging sapi, anggur, dan jelai Australia.
- Source : sputniknews.com