Kepala Medis: Masker Wajah Dapat Meningkatkan Risiko Covid-19
Masyarakat dapat beresiko menempatkan diri mereka lebih tertular oleh virus corona dengan mengenakan masker, salah satu dokter paling senior di Inggris memperingatkan.
Jenny Harries, wakil kepala petugas medis, mengatakan bahwa masker itu "sebenarnya bisa menjebak virus" dan menyebabkan orang yang memakainya menghirupnya.
“Untuk rata-rata anggota masyarakat yang berjalan di jalan, itu bukan ide yang baik” memakai masker wajah dengan harapan dapat mencegah infeksi, tambahnya.
Penjualan masker telah meroket sejak wabah Covid-19 dimulai, dengan pengecer termasuk Boots dan Amazon menjual produknya bahkan sebelum virus itu menyebar di Inggris.
Ditanya tentang keefektifannya, Dr Harries mengatakan kepada BBC News:
“Apa yang cenderung terjadi adalah orang-orang akan memiliki satu masker. Mereka tidak akan memakainya sepanjang waktu, mereka akan melepasnya saat sampai di rumah, mereka akan meletakkannya di permukaan yang belum mereka bersihkan.”
“Atau mereka akan keluar dan mereka belum mencuci tangan mereka, mereka akan minum kopi di suatu tempat, mereka setengah mengaitkan maskernya dan mereka menyeka sesuatu di atasnya.”
Sebenarnya, hal tersebut dapat menjebak virus di dalam topeng dan mulai menghirupnya.
Ditanya apakah orang-orang lebih berisiko dengan memakai masker, Dr Harries menambahkan:
"Karena masalah perilaku ini, orang dapat menempatkan diri mereka pada lebih banyak risiko daripada kurang."
Namun, dia mengatakan mereka yang disarankan untuk memakainya oleh petugas kesehatan harus mengikuti panduan mereka.
Permintaan masker wajah di China, tempat wabah virus korona dimulai, melebihi 200 juta per hari pada Januari, mendorong produsen untuk membatalkan cuti staf dan menaikkan gaji untuk meningkatkan produksi.
Tapi Jake Dunning, kepala infeksi dan zoonosis [penyakit menular yang menyebar antara manusia dan hewan] di Public Health England, mengatakan kepada The Independent bahwa "ada" sangat sedikit bukti terkait manfaat "dari memakai masker.
“Masker wajah harus dipakai dengan benar, sering diganti, dilepas dengan benar, dibuang dengan aman dan digunakan dalam kombinasi dengan perilaku universal hygiene agar efektif,” tambahnya.
- Source : principia-scientific.com
