AS Menjatuhkan Sanksi pada 8 Orang dan 7 Organisasi Terkait Campur Tangan dalam Proses Politiknya
Menurut Departemen Keuangan AS, ada serangkaian pembatasan baru terkait dengan campur tangan asing dalam pemilihan Amerika.
Departemen Keuangan Amerika Serikat telah menambahkan delapan individu dan tujuh organisasi yang terkait dengan Rusia dan Finlandia ke daftar warga negara yang ditunjuk secara khusus, menurut rilis terbaru di situs resmi.
Dari delapan orang yang dijatuhi sanksi, tujuh adalah warga negara Rusia, sementara satu orang berkewarganegaraan Finlandia.
Perusahaan/ organisasi yang terkena sanksi termasuk Acex OY, GCH Finland OY, Optima Freight OY, dan Unicum Trade OY. Mereka semua terdaftar di Finlandia dengan alamat yang sama.
Dua perusahaan - NPP PT Okeanos, AO dan M Finans - terdaftar di St Petersburg. Organisasi lainnya, Lobaye Invest, beralamat resmi di Republik Afrika Tengah.
Pada bulan Oktober, Presiden CAR Faustin-Archange Touadera mengatakan bahwa perusahaan pertambangan Rusia Lobaye Invest bekerja sejalan dengan undang-undang Republik Afrika Tengah mengenai bisnis asing di negara tersebut.
Menurut daftar terbaru, sanksi yang diberlakukan termasuk dalam "Penunjukan terkait Dunia Maya; Gangguan Asing dalam Penunjukan Pemilu AS; Penunjukan terkait Ukraina- / Rusia" di Daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus oleh Kantor Kontrol Aset Luar Negeri.
Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS mengambil tindakan lebih lanjut terhadap jaringan operasi Rusia yang terhubung dengan Kremlin Yevgeniy Prigozhin (Prigozhin), dengan menargetkan entitas dan individu yang bekerja atas nama Prigozhin untuk memajukan pengaruh Rusia di Republik Afrika Tengah (CAR).
Bersamaan dengan itu, OFAC menargetkan mereka yang telah mendukung Dinas Keamanan Federal Rusia secara langsung, serta mereka yang mendampingi orang-orang yang membantu para aktor Rusia yang ditunjuk untuk menghindari sanksi AS, "kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat telah menuduh Rusia ikut campur dalam proses politiknya, khususnya, selama pemilihan presiden 2016.
Moskow secara konsisten membantah tuduhan itu, menuntut agar fakta tersebut menjadi valid.
- Source : sputniknews.com