Heroik, Pemeran Black Panther Saat Sakit Masih Memberikan Semangat dan Inspirasi
Chadwick Boseman, pemeran Black Panther itu adalah sosok hero atau pahlawan dalam arti sesungguhnya di dunia nyata. Dia teladan atau model yang profesional dalam menjalankan profesinya kendati sakit. Dia bahkan tetap memberikan semangat kepada banyak orang dalam setiap kesempatan.
Chadwick Boseman dalam perannya di Black Panther sebagai seorang pahlawan tangguh, sudah didiagnosis mengidap kanker kolon stadium III pada 2016. Selama empat tahun berjuang melawan penyakit tersebut, kankernya makin memburuk dan berubah menjadi stadium IV atau stadium akhir.
Tapi mengharukannya, sejak divonis sakit kanker itu Chadwick Boseman tetap menunjukkan semangat seorang fighter atau petarung aka pejuang sejati dalam kehidupannya.
Syuting film Black Panther dimulai pada Januari 2017 yang artinya Chadwick Boseman sudah sakit. Tapi ia tetap antusias dan bersemangat. Bahkan berhasil membawa filmnya itu jadi salah satu film terbaik dan terlaris di 2018.
Legacy yang dia tinggalkan itu luar biasa. Tak hanya di dunia film. Karakter, iman yang teguh dalam dirinya itu terpancar secara eksplisit dan itu tak hanya omongan. Dia menghidupi imannya kepada Kristus selama hidupnya dan itu membuatnya bersinar.
Di masa mudanya dia aktif sebagai anggota paduan suara gereja dan aktif dalam komunitas anak muda. Sosok yang dikenal fokus dan sangat humble itu akan sulit terlupakan baik yang mengenalnya langsung atau tak langsung.
Sosoknya juga sangat peduli kepada orang lain. Bahkan kepada anak kecil yaitu penggemarnya yang sakit, dalam masa sakitnya itu si Chadwick masih menyempatkan diri untuk membesuk dan memberikan semangat dan dorongan.
Hatinya sangat peka. Ketika dia tahu bahwa anak yang berharap bisa menonton filmnya itu telah meninggal dan tak sempat menonton, Chadwick menangis ketika mengingatnya. Sungguh, hatinya sangat peduli bahkan untuk anak kecil sekalipun.
Inilah pemimpin ideal tak hanya untuk Dunia Wakanda atau dunia Marvel.
Dia terlahir sebagai seorang pemimpin yang memahami dan memaknai arti perjuangan dan penderitaan tanpa cengeng atau baper. Dengan tabah dan tekun dia dengan gagah menghadapi kenyataan. Realita yang sebenarnya bisa memupus hati dan semangat seorang bintang yang bersinar.
Tapi Chadwick tak meredup kendati sakit. Dia masih memberi penguatan, pengharapan bahkan dalam kesempatan berbicara bagi para wisudawan. Terlihat ada semacam rasa yang ditahan tapi dia berdiri untuk waktu yang cukup lama demi mewarisan ‘spirit’ dan ‘inspirasi’ serta ‘iman’ yang dia miliki!
Dalam sebuah kesempatan, dia memberikan pidato yang panjang di acara wisuda di Howard University pada tahun 2018. Dia memesona dengan kalimat demi kalimat yang inspirasional. Dia memulai pidatonya dengan memberikan hormat kepada sang Penciptanya.
Dalam pidatonya itu sarat dengan motivasi hidup. Kaya dan berisi. Lahir dari perjuangan seseorang yang secara otentik mengalami apa yang namanya perjuangan dan terutama penderitaan dalam kehidupan.
Chadwick juga menyiratkan dalam pidatonya bagaimana seseorang itu harus mengalami struggle atau pukulan untuk dia maju ke depan.
Dalam kesempatan itu Chadwick juga mengutip 2 ayat Alkitab. Salah satunya adalah kutipan terkenal dari kitab yang ditulis Nabi Yeremia 29:11. “For I know the plans I have for you,” declares the LORD, “plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future”.
Dalam Alkitab versi LAI (TB) bunyinya : “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Bagi Chadwick ketika dia mengutip ayat ini, bukan berarti pergumulan atau penderitaannya langsung hilang. Tapi dia mengimaninya bahwa Tuhan yang omniscience (Maha Tahu) itu tahu yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Damai sejahtera itu adalah damai sejati yang tak dipengaruhi oleh kondisi apapun. Dan Chadwick menunjukkannya dalam ekspresinya selama pidatonya. Orang ini betul-betuk bukan hanya khatam ayat Alkitab tapi telah mengalaminya sehingga terpancar otentik bahkan sampai akhir hidupnya.
Chadwick kini telah bersama sang Penciptanya. Dia kini telah bebas dari penderitaan secara fisik. Tapi perjuangannya itu mengingatkan bahwa tak percuma dia berjuang, berjerih lelah dan bertarung dalam hidup yang boleh dibilang baru sampai 43 tahun.
Chadwick telah mecapai garis finish dan telah mengakhiri pertandingan iman dengan baik. Hidupnya sungguh telah menjadi berkat dan berdampak bagi orang-orang yang mengenalnya.
Legacy yang dia tinggalkan menjadi jejak yang akan menginspirasi banyak orang termasuk penulis.
- Source : seword.com