www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Perangi Mafia, Erick Pasang Penangkap Tommy Soeharto Sebagai Komisaris BUMN!

Penulis : Niha Alif | Editor : Anty | Jumat, 12 Juni 2020 09:29

Tak main-main, Erick Thohir semakin garang di kementrian BUMN. Gebrakannya semakin hari semakin membuat ciut nyali para mafia. Setelah mendepak Dirut dan direksi Garuda yang merupakan anak emas Rini Soemarno, Erick Thohir gerak cepat merombak kementriannya. Struktur kementrian ia rampingkan, anak cucu BUMN ia babat habis. Kini ia kembali mengejutkan eks orba dengan menggandeng Carlo Tewu.

Namanya tak asing karena sebelumnya diberitakan menangkap gembong teroris Imam Samudra. Selain itu, nyali besarnya juga sempat membidik salah seorang putra cendana. Orang seperti inilah yang mendapat kepercayaan Erick untuk menjadi tangan kanan sekaligus komisaris BUMN

Seperti diberitakan detik.com, Carlo Brix Tewu masuk dalam jajaran komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Carlo sendiri saat ini menjadi 'tangan kanan' Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan.

Dalam catatan detikcom, Carlo merupakan lulusan Akpol 1985. Sebelum menjabat deputi di Kementerian BUMN ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.

Karir Carlo di kepolisian terhitung cepat karena prestasi yang dicapainya. Pada tahun 2001, Carlo yang merupakan anggota Tim Kobra beserta perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden ke-2 RI Soeharto. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Langkah Erick Thohir ini bisa berarti simbol peperangan di tubuh BUMN. Seperti yang kita ketahui selama ini, BUMN menjadi pusat mafia hitam bercokol. Perusahaan yang memonopoli hajat hidup orang banyak tentunya menjadi kue lezat bagi mereka.

Mafia bercokol di mana saja. Ada mafia migas, mafia tambang, mafia perikanan dan banyak lainnya. Mereka bekerja melalui peraturan yang ada. Karena di tubuh BUMN sendiri ada banyak oknum yang bermain dengan mafia. Inilah yang menjadi PR besar Erick Thohir.

BUMN yang telah karatan selama puluhan tahun hampir mustahil dibenahi. Sama dengan negara ini yang telah lama digerogoti KKN setelah merdeka. Tapi, Jokowi dan Erick Thohir mmebuktikan kalau mereka bisa membalik keadaan. Periode pertama Jokowi mungkin belum menemukan Menteri BUMN yang tepat, periode kedua inilah saatnya berubah.

Erick harus berani melakukan perombakan menyeluruh. Dia harus pintar menempatkan orang dan mengutamakan keberanian dan kejujuran. Kalau Ahok bisa dipasang di Pertamina dan terbukti membawa kemajuan, begitu juga dengan seorang Carlo.

Keberaniannya dalam menangkap teroris maupun anak Cendana patut diacungi jempol. Tentu kehadirannya diharapkan dapat membenahi BUMN yang ia bawahi. Karena mafia sudah merasuk di mana-mana. Bukan hanya mafia migas, tapi mafia tambang juga patut diwaspadai.

Di Pertamina, Erick Thohir menempatkan seorang jenderal yang menemani Ahok sebagai komisaris. Di Bukit Asam, Erick lagi-lagi menempatkan seorang Carlo. Ini sebagai tanda bahwa mafia harus benar-benar diperangi. Kalau perlu menerkam mereka di lapangan.

Seperti kasus minyak zapati yang dioplas di lepas laut oleh Riza Chalid yang juga berkawan dengan Cendana. Saat itu mafia migas sempat konfontrasi dengan Kapolri. Sayangnya presiden SBY yang lembek malah memilih mencopot Kapolri. Kini era Jokowi hal tersebut tak boleh terulang. Justru pemerintah harus berpihak pada penegakan hukum dan mendukung aparat.

Biarlah SBY berkawan dengan mafia karena dia dikabarkan dapat komisi dari Petral, kini era Jokowi belum terlambat untuk memperbaiki keadaan. Lewat seorsng Erick Thohir kita berharap keadaan di BUMN berubah total.


Berita Lainnya :

BUMN yang awalnya jadi sapi perah segelintir elit, selalu buntung dan banyak beranak pinak harus berubah jadi produktif. Tak boleh lagi BUMN jadi ladang uang bagi mafia. Lewat restrukturisasi, BUMN juga akan diturunkan jumlahnya dari 142 menjadi 70an.

Semakin gesit langkah pemerintah, semakin nyaring oposisi menyerang. Makanya tak heran belakangan ramai kembali isu PKI dan anti China oleh Cendana. Begitu juga isu kenaikan BPJS dan pemakzulan presiden oleh Cikeas. Padahal mereka itulah teman-taman mafia bahkan bagian dari mafia itu sendiri.

Semoga BUMN kita kedepan berorientasi pada keuntunagn yang sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia. Dengan keyakinan bersama kita tahu kalau pemerintah saat ini melangkah ke arah yang tepat. Urusan mafia, biar tangan kanan Erick seperti Carlo yang akan menghadapi.

Referensi:

https://m.detik.com/finance/infografis/d-5048755/carlo-tewu-penangkap-tommy-soeharto-yang-jadi-komisaris-bumn


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar