Hasnaeni Ngaku Diancam untuk Membuat Video Minta Maaf ke Ketua KPU
Jakarta - Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein menyatakan bahwa video permintaan maaf kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Hasyim Asy'ari dibuat di bawah tekanan dan intimidasi.
Video permintaan maaf itu beredar di tengah heboh pengakuan Hasnaeni yang menyatakan pernah mengalami tindak pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan, dari Hasyim Asy'ari.
Hasnaeni, 'si Wanita Emas', menceritakan pada tanggal 11 Desember 2022 sekitar pukul 16.00 WIB di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung RI, ia datangi eks pengacaranya Bryan Gautama.
"Atas intimidasi, tekanan dan ancaman, saya dengan terpaksa membuat video dan menandatangani surat pernyataan klarifikasi tertanggal 18 November 2022 kepada sdr. Hasyim As'yari yang telah disiapkan oleh sdr. Hasyim Asy'ari dan sdr. Bryan Gautama," kata Hasnaeni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (26/12).
Putri dari Politisi PDI-Perjuangan Max Moein itu menjelaskan, Bryan yang merekam saat ia membacakan teks permintaan maaf. "Setelah video selesai dibuat, Bryan Gautama langsung mengirimkan kepada Hasyim Asy'ari," ujar Hasnaeni dengan menyertakan nama-nama saksi dalam peristiwa tersebut.
Ia mengaku mendapat ancaman dan intimidasi setelah tiga kali somasi tak mendapat tanggapan dari Hasyim Asy'ari. Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical itu tengah dalam tahanan Kejagung dalam kasus dugaan penyelewengan dana BUMN PT Waskita Beton Precast.
"Selama surat somasi dilayangkan pengacara saya, Saudara Hasyim Asy'ari mengancam hukuman terhadap kasus saya akan diperberat, yang disampaikan melalui Bryan Gautama," Hasnaeni menjelaskan.
Hasnaeni juga mengaku dipaksa mencabut penunjukan Farhat Abbas sebagai kuasa hukum pelaporan ke DKPP dan polisi atas kasus pelecehan yang terjadi selama 13 Agustus sampai dengan 2 September 2022 itu.
Farhat Abbas telah melaporkan kasus ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Jumat (23/12) lalu dan berencana mendatangi Bareskrim Polri, Selasa besok.
"Laporan DKPP tetap lanjut. Bareskrim tetap lanjut," Farhat, Ketua Umum Partai Pandai, menegaskan kepada Publicanews, Senin siang.
Sebelumnya, Farhat juga membeberkan bukti dugaan tindak asusila dari pesan WhatsApp, foto, tiket pesawat, hingga pengakuan Hasnaeni.
- Source : www.publica-news.com