RIP Didi Kempot: Konser Amal Itu Ternyata Menjadi Aksi Sosialmu yang Terakhir
Terkejut bercampur sedih ... ambyar rasanya hati ini membaca “breaking news” di grup penulis SEWORD mengenai berpulangnya Didi Kempot ke hadirat Tuhan pada Selasa (5/5/20). Kabar yang tentu sangat mengejutkan dan sukar dipercaya oleh penggemar Didi Kempot alias “Sobat Ambyar” di seluruh Indonesia.
Ya ... hati kita semua kali ini benar-benar ambyar ... tetapi bukan karena putus cinta atau urusan asmara. Ya, ambyar karena kita tak bisa lagi mendengar lantunan suara merdu dari sang maestro penyanyi campur sari ini, juga aksi-aksi sosial yang kerap dilakukan oleh Lord Didi Kempot! #ambyar
Jadi ingat artikel yang saya buat kisaran 23 hari lalu mengenai konser amal mendiang yang disiarkan oleh KompasTV.
Sama sekali tak menyangka kalau acara itu akan menjadi “siaran langsung terakhir” sekaligus aksi sosial seorang Didi Kempot yang tak lagi bisa kita lihat, lantunkan lagu-lagunya, sambil berbagi untuk orang lain yang membutuhkan.
Takkan pernah ada lagi, Kawan ...
Ambyar sudah hati ini ...
Ambyar ... se-ambyar-ambyarnya ... mendengar kabar kepergianmu untuk selamanya
Saya pun tak kuasa membayangkan betapa sedihnya ibu saya kalau sudah mengetahui berita duka ini. Beliau setiap hari, tanpa pernah absen 2 jam nonstop mendengarkan lantunan suara emas Didi Kempot lewat siaran radio “Kharisma FM”. Siaran yang bertajuk “Dipot Sari” (Didi Kempot Campru Sari) ini memang dibuat khusus untuk memutar lagu-lagu Didi Kempot ... juga sebagai sarana promosi produk teh merk “Sepeda Balap” yang menggunakan Didi Kempot sebagai ikon dan bintang iklannya.
Entah apakah acara itu masih akan dilanjutkan ketika Sang Maestro Keroncong ini sudah berpulang ke hadirat Tuhan. Kalau pun masih ... mungkin nuansanya akan lebih terasa seperti “tembang kenangan” karena sang pemilik suara emas sudah tidak ada lagi di dunia ini. Para “Sobat Ambyar” pun tak lagi bisa berharap akan ada lagu-lagu baru yang diciptakan dan dinyanyikan oleh musisi asal kota Surakarta yang terkenal dengan lagu “Sewu Kutho” dan “Stasiun Balapan” tersebut.
Ah, bingung mau menulis apa lagi untuk mengenang jasa besarmu terhadap dunia musik dan hiburan di negeri ini, Mas Didi Kempot. Saya memang bukan fans beratmu,tetapi belakangan mau tak mau kudu ikutan nge-fans ... terutama sejak lantunan lagu-lagumu bergema di seantero rumah kami, karena siaran radio tadi dari “Kharisma FM”.
Hati ini pun tanpa disadari, langsung terpikat ... terutama sejak aksi sosialmu yang mengumpulkan lebih dar 5 miliar rupiah dalam kurun waktu singkat, sungguh menyentuh hati karena melihat kepedulianmu terhadap saudara-saudara sebangsamu, juga buat negeri ini yang tengah dilanda virus Corona. Sungguh mulia sekali hatimu, Mas Didi ...
Akhirnya, saya hanya bisa menutup artikel ini dengan “melambaikan tangan” dari jauh untuk melepas kepergianmu, Mas Didi Kempot. Artikel ini saya persembahkan khusus buat mengenang jasa-jasamu untuk negeri ini, lewat lantunan suara emasmu dan aksi sosialmu yang akan sukar dilupakan untuk waktu yang lama.
Terima kasih Mas Didi ... Selamat jalan ... semoga seluruh amal dan kebaikanmu diterima oleh Tuhan yang Mahakuasa .... tenanglah jiwamu di alam baka. Biarlah kelak kami hanya mengenang segala kebaikan dan hal-hal positif yang selama ini engkau telah berikan selama masa hidupmu, seraya berharap ada yang meneruskan jejakmu untuk melestarikan lagu-lagu campur sari berbahasa Jawa, supaya kekayaan budaya bangsa ini tidak hilang.
Meski kami sangat menyadari bahwa Didi Kempot takkan pernah tergantikan. Ya, sosok “The Godfather of Broken Heart” hanya ada satu di Indonesia, bahkan di dunia ... dan takkan pernah ada lagi sosok seperti dirimu.
Selamat jalan Mas Didi Kempot ... kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi fakta hidup yang sangat mengejutkan ini ... dan tentunya juga bagi “Sobat Ambyar” yang ada di seluruh Indonesia.
Sumber artikel:
https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/05/083810666/didi-kempot-meninggal-dunia
- Source : seword.com