Benarkah Ada Permainan Politik Dibalik Pandemi Covid-19?
Dan jika memang semua yang diberitakan pada kita tentang bahayanya Covid-19 adalah benar, Amerika Serikat sudah pasti akan mati-matian memerangi Covid-19 tidak hanya di negaranya namun juga di seluruh dunia, terutama untuk melindungi kepentingannya.
Namun faktanya, serangkaian sanksi tetap dijatuhkan, seperti pada Iran, yang tak luput dari serangan virus corona.
Selain Iran, Rusia juga tak lepas dari serangkaian sanksi yang dijatuhkan AS, dan ironisnya sang presiden Putin justru mengirimkan bantuan kemanusiaan pada AS. Ya, bantuan kemanusiaan ini berasal dari sejumlah perusahaan yang dijatuhi sanksi AS.
Dilansir dari artikel NBC yang berjudul “Firm under sanctions made Russian ventilators shipped to U.S., pictures show,” mengatakan:
“Sejumlah perusahaan Rusia yang dijatuhi sanksi oleh AS membuat ventilator yang pada pekan ini telah dikirim dari Moskow ke New York untuk membantu AS mengatasi pandemi virus corona.”
Jelasnya, jika memang Covid-19 adalah ancaman yang mematikan, AS sudah pasti akan mengesampingkan kebijakan luar negerinya yang hegemonik untuk sementara dan fokus mencari cara untuk memerangi pandeminya, paling tidak untuk menyelamatkan negaranya sendiri.
Sayangnya, hanya sedikit informasi soal Covid-19 yang kita dengar selama ini adalah benar. Butiran kebenaran ini ditutupi oleh ketakutan dan kepanikan tak beralasan yang dengan sengaja ditebar.
Alih-alih menghentikan penyebaran pandeminya, ketakutan dan kepanikan yang ditebar hanya menciptakan skema yang bisa dimanfaatkan perusahaan farmasi untuk meraih keuntungan.
Faktanya, perusahaan-perusahaan besar akan tetap bertahan dan mendapat keuntungan tidak hanya dari “solusi” palsu yang ditawarkan untuk melawan Covid-19, tapi juga dari aset yang terpaksa dijual pemilik usaha kecil dan menengah dengan harga sangat murah lantaran terlilit krisis ekonomi yang ditimbulkan lockdown.
Jika memang apa yang selama ini kita dengar tentang Covid-19 adalah benar, mereka yang memberitahukan kita soal ini, akan jauh lebih panik dari kita, dan mempersiapkan kita semua agar bisa turun tangan dan menghadapi pandeminya bersama-sama.
Namun nyatanya, sedari awal mereka justru tidak melakukan persiapan atau pencegahan apapun.
- Source : www.globalresearch.ca