Wabah Covid-19 Bikin Harga Minyak Anjlok, OPEC Sepakat Kurangi Produksi Minyak Besar-Besaran
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), yang dipimpin Arab Saudi telah memutuskan untuk mengurangi produksi minyak hingga 1,5 juta barel per harinya. Keputusan ini diyakini diambil atas persetujuan Rusia.
Pengurangan produksi minyak kali ini akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan melanda di tahun 2008.
OPEC dan para sekutunya, termasuk Rusia, juga diharapkan akan melanjutkan kebijakan pengurangan saat ini, yakni sebesar 2,1 juta barel per hari, yang seharusnya berakhir pada akhir bulan, diperpanjang hingga akhir tahun 2020.
“Saat ini kita berkumpul di saat wabah Covid-19 memberikan dampak buruk yang nyata pada permintaan minyak di tahun 2020,” menteri energi Aljazair sekaligus presiden OPEC saat ini, Mohamed Arkab mengatakan kepada para hadirin.
“Tantangan yang kompleks memerlukan tindakan kolegialitas dan kerja sama,” tambahnya.
Untuk diketahui, pertemuan yang melibatkan anggota OPEC maupun non-OPEC, atau terkadang disebut OPEC+, digelar hari Jumat.
Jika mereka sepakat untuk mengurangi tambahan 1,5 juta barel minyak per harinya dari pasar, maka sekitar 3,6 persen pasokan minyak global dipastikan akan berkurang.
Sementara itu, selepas menggelar pertemuan dengan Arab Saudi di Vienna hari Rabu, menteri energi Rusia sempat ke Moskow untuk melakukan konsultasi dan kembali lagi ke Vienna di hari Jumatnya.
Sejauh ini, Rusia mengisyaratkan bahwa pihaknya hanya akan mendukung perpanjangan kebijakan (pengurangan produksi minyak), bukan memperbesar pengurangan produksi minyak.
Pada awal pekan ini, Goldman Sachs mengatakan OPECE harus mau mengurangi produksi minyaknya sedikitnya satu juta barel per hari untuk menghindari anjloknya harga minyak.
Sebagai informasi, permintaan minyak global ikut terkena imbas wabah Covid-19 hingga menyebabkan harga minyak anjlok 20 persen di tahun ini.
- Source : www.rt.com