Trump & Modi Kompak Ungkap ‘Kesepakatan Dagang Besar AS-India’ Sedang Dipersiapkan
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji untuk menandatangani kesepakatan dagang komprehensif segera setelah kedua belah pihak menggelar diskusi dengan agenda membahas kesepakatan ini.
“Menteri perdagangan kami telah menggelar pembicaraan soal kesepakatan dagang ini. Kami juga sepakat untuk menggelar negosiasi tentang kesepakatan dagang besar,” ujar Modi yang ditemani Trump di luar Hyderabad House, New Delhi hari Selasa.
Untuk diketahui, kedua pemimpin telah menggelar pembicaraan formal yang membahas sejumlah isu seperti hubungan ekonomi, dagang dan energi, serta berbagai isu keamanan. Pembicaraan ini menghasilkan dua MoU tentang kesehatan mental dan keamanan produk medis serta surat kerjasama antara Exxon Mobil dan sektor energi India.
Kesepakatan dagang AS-India diharapkan dapat dicapai sebelum kunjungan pemimpin AS ke India, yang dimulai dari hari Senin. Sayangnya, AS dan India gagal mencapai kesepakatan tersebut.
Trump kemudian mengumumkan bahwa kesepakatannya tidak akan ditandatangani dalam kunjungan kali ini, namun mengatakan kalau saat ini kedua belah pihak tengah “menggodok” kesepakatan yang lebih besar dari kesepakatan yang gagal dicapai.
“Saya optimis kami dapat mencapai kesepakatan yang akan menguntungkan kedua belah negara,” ujarnya hari Selasa.
Dalam kesempatan itu, Trump juga menyampaikan sejak dirinya menjabat sebagai presiden AS, ekspor ke India melonjak hampir 60 persen, sementara ekspor produk energi Amerika meningkat hingga 500 persen.
Selama kunjungannya ke India Trump nampak optimis soal masa depan kesepakatan yang disebutnya sebagai “kesepakatan dagang terbesar yang pernah dibuatnya” dan hubungan ekonomi antar kedua negara.
Pada hari Senin, sang presiden AS mengatakan kalau kedua belah pihak masih berada di fase awal diskusi kesepakatannya. Kendati demikian, Trump menegaskan kalau dirinya yakin kesepakatannya dapat ditandatangani pada akhir tahun ini, meski negosiasi dengan India tergolong alot.
Saat ini, Trump masih terus berusaha merayu India untuk menurunkan tarifnya pada produk Amerika agar AS bisa kembali meningkatkan ekspor mereka ke India sambil menurunkan defisit dagang AS-India.
Sebagai informasi, kedua negara sempat bersitegang pada tahun lalu usai AS mengeluarkan India dari Generalized System of Preferences (GSP), sebuah mekanisme yang memberikan hak perdagangan utama bagi sejumlah barang India.
Tak tinggal diam, India membalas tindakan AS dengan menaikkan tarif dagang terhadap puluhan produk Amerika.
- Source : www.rt.com