www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Kembali Erupsi, Merapi Muntahkan Awan Panas Setinggi 2.000 Meter. TONTON Videonya Di Sini

Penulis : RT | Editor : Indie | Sabtu, 15 Februari 2020 10:42

Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali erupsi pada hari Kamis, memuntuhkan awan panas setinggi 2.000 meter ke udara. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan 24 juta penduduk sekitar yang terancam kena dampak banjir lahar dingin.

Erupsi Merapi dimulai pukul 5:16 waktu setempat. Status siaga Merapi sendiri telah dinaikkan satu tingkat di atas normal, yang berarti wilayah sekitar Merapi masih terbilang aman kecuali wilayah yang berada dalam radius 3 km.

Dari video yang diambil saksi mata, terlihat penduduk setempat terpana dengan letusan sang Merapi.

“Erupsinya berlangsung selama 150 detik dan menghasilkan muntahan abu setinggi 2.000 meter,” juru bicara Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan hari Kamis.

Otoritas setempat juga telah menghimbau agar seluruh pesawat komersil berhati-hati serta menghindari wilayah udara di sekitar Merapi lantaran hujan abu diprediksi mengguyur wilayah seluas 10 kilometer persegi di sekitarnya.

Untuk diketahui, selama berabad-abad Gunung Merapi kerap meletus dengan yang terbesar terakhir kali terjadi pada tanggal 11 Mei 2019 hingga memaksa dilakukannya evakuasi skala besar.

Sementara itu, erupsi mematikan di tahun 2010 silam merenggut nyawa 340 orang, hampir setengah dari jumlah korban jiwa erupsi gunung berapi di Indonesia dalam satu dekade terakhir yang jumlahnya mencapai 800 orang, sementara 60.000 orang lainnya terpaksa diungsikan.

Menurut BPPTKG, aktivitas Merapi meningkat pada pertengahan Desember 2019 hingga pertengahan Januari 2020.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara kepulaun yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan didiami 130 gunung berapi aktif. Negara ini terletak di ‘Cincin Api Pasifik’ yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar