www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Peluang Ditemukannya Vaksin Corona Tipis, China Uji Coba Obat Yang Diklaim Rusia Mampu Sembuhkan Virus Corona

Penulis : Bryan MacDonald | Editor : Indie | Kamis, 06 Februari 2020 11:46

Di saat banyak lembaga kesehatan bersiap akan potensi pandemic corona, China saat ini tengah menguji obat-obatan yang diklaim Rusia mampu mengendalikan laju penyebaran virus corona. Uji coba ini akhirnya dilakukan lantaran peluang keberhasilan ditemukannya vaksin corona sangat tipis.

Triazavirin, yang dikembangkan di Yekaterinburg’s Ural Federal University, awalnya dikembangkan untuk menangani virus ‘Flu Burung’ (H5N1), dank arena adanya persamaan antar kedua virus, para peneliti merasa perlu untuk mencoba khasiat obatnya pada pasien corona.

Sampai saat ini, obat ini sudah diketahui efektif untuk mengobati 15 jenis flu.

Sementara pada hari Selasa, Wakil Menteri Kesehatan Rusia Sergei Kraevoi mengkonfirmasi kebenaran berita ini. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga kini China belum membagikan sampel yang diperlukan untuk pembuatan vaksin kepada para peneliti asing. Menurut sang wamen, tanpa sampel ini tentunya mustahil bagi para peneliti di luar sana mulai mencari obat penawarnya.

“Diperlukan waktu beberapa bulan, mulai dari dua hingga lima bulan untuk melakukan studi praklinisnya,” ujar Kraevoy. “Untuk memulai studinya, Ada memerlukan virus hidup dari tempat asalnya. Sayangnya, saat ini kami belum menerima virus hidup yang sangat penting ini,” ia menjelaskan.

Dalam kesempatan itu, Kraevoi mengaku bahwa para pejabat Rusia tengah mempersiapkan seandainya wabah corona berubah menjadi wabah skala besar. Kendati demikian, Kraevoi memastikan bahwa negaranya memiliki stok peralatan dan medis yang cukup untuk menangani konsekuensinya.

Pertama kali diluncurkan di pasar setempat di akhir tahun 2014, Rusia mengklaim kalau Triazavirin efektif untuk mengobati demam Rift Valley dan virus West Nile, serta beberapa infeksi viral lainnya. Bahkan, saat ini Triazavirin tengah dipelajarai lebih lanjut agar bisa digunakan untuk mengobati Ebola.

Menurut data terkini, jumlah kasus virus corona terbaru di seluruh dunia kabarnya telah melampaui 20.600 orang dengan 426 korban jiwa di China saja.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menyatakan wabah corona sebagai kondisi kesehatan darurat internasional.

Seperti yang telah banyak diberitakan, gejala utama virus corona meliputi batuk kering, badan lemah lesu, meningkatnya suhu tubuh dan kesulitan bernapas.


Berita Lainnya :

Virus corona pertama kali dilaporkan pada akhir bulan Desember di kota Wuhan, China. Virus ini bisa menular melalui tetesan, serta menyentuh mata dengan tangan kosong yang telah terkena virusnya.

Sejauh ini, di Rusia sendiri telah terkonfirmasi dua kasus virus corona. Kedua pasien merupakan warga negara China.

Untuk menghentikan penyebaran infeksinya, otoritas setempat telah menutup perbatasan Timur Jauh dengan China, membatalkan pengeluaran visa kerja dan travel untuk warga negara China, menutup seluruh akses kereta api dan memberlakukan pengetatan penerbangan antar kedua negara.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar