Kushner: Palestina Harus Beritahu Kami Apa Yang Mereka Inginkan, Tapi Perlu Diingat Kalau Pemukiman Israel Akan Tetap Ada
Penasehat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan kalau pihaknya menyambut baik usulan Palestina terkait perubahan wilayah perbatasan seperti yang tertulis dalam rencana perdamaiannya. Kendati demikian, pemukiman Israel yang ada saat ini tidak akan dipindahkan ke mana-mana, tambahnya.
“Yang harus dilakukan para pemimpin Palestina adalah, mereka harus terlibat dalam rencana perdamaiannya. Terlebih lagi, jika ada hal yang ingin mereka ubah atau hal yang tak mereka suka. Mereka harus datang dan beritahu kami apa yang mereka inginkan,” ujar Kushner pada jurnalis Mesir Amr Adib dalam sesi wawancara di El-Hekaya news show hari Sabtu.
Dalam kesempatan itu, Kushner menekankan bahwa rakyat Palestina harus menerima rencana perdamaiannya jika memang mereka menginginkan digelarnya pembicaraan lebih lanjut.
Di waktu yang bersamaan, Kusher, yang merupakan salah satu ketua aristek rencana perdamaian Trump sekaligus menantu sang presiden AS, berulang kali mengatakan kalau pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat, yang dicap ilegal dalam hukum internasional dan disebut Dewan keamanan PBB sebagai “rintangan utama” dalam membawa perdamaian ke Timur Tengah, akan tetap ada.
Salah satu tujuan rencana perdamaiannya adalah “memberikan Israel tanah yang lagi pula tidak akan pernah ditinggalkan warga Palestina,” ujar Kushner.
Diumumkan pada awal pekan ini, dalam peta perbatasan wilayah Palestina yang baru, ditetapkan kalau ibu kota Palestina nantinya akan berada di pinggiran Yerusalem Timur yang saat ini dikuasai Israel.
Rencana perdamaian ini juga mengatur tentang pemulangan seluruh pengungsi Palestina yang selama ini menjadi salah satu tuntutan utama para pejabat Palestina.
Seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya, rencana ini lebih memihak pada Israel dan tentunya ditolak oleh Otoritas Palestina, serta Liga Arab, yang para anggotanya memandang rencana perdamaiannya sengaja dibuat Trump untuk menguntungkan Israel.
Sesaat setelah rencana perdamaiannya diumumkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kalau Israel akan mencaplok wilayah Jordan Valley beserta seluruh pemukiman yang ada di Tepi Barat. Sebaliknya, Otoritas Palestina secara resmi telah memutuskan seluruh hubungan dengan Israel dan AS.
- Source : www.rt.com