Faktanya, 1% Orang Terkaya Di Dunia Miliki Kekayaan Dua Kali Lipat Kekayaan 6,9 Miliar Orang
Kekayaan populasi orang terkaya di dunia yang jumlahnya hanya satu persen, setara dengan dua kali lipat kekayaan yang dimiliki 90 persen populasi sisanya, badan amal global Oxfam menyatakan dalam laporan terbarunya.
Menurut laporan tahunan Oxfam yang dirilis hari Senin, kesenjangan antara si super kaya dengan populasi sisanya telah mencapai proporsi yang jomplang.
Laporan terbaru berjudul ‘Time to Care’ yang memfokuskan pengamatannya pada para perawat yang sebagian besar tidak dibayar, menyebutkan bahwa saat ini pria terkaya di dunia yang jumlahnya mencapai 22 orang memiliki kekayaan lebih dari akumulasi kekayaan seluruh wanita di Afrika.
Sementara itu, masih menurut laporan yang sama terdapat 2.153 miliarder di seluruh dunia, kendati demikian jumlah kekayaan mereka hanya mencakup kekayaan 4,6 miliar orang atau setara dengan 62 persen dari populasi dunia yang jumlahnya diperkirakan mencapai 7,7 miliar.
Ironisnya, kesenjangan antara si kaya dan mereka yang kurang mampu terlihat semakin lebar ketika pendapatan gabungan dari mereka yang kaya, yang jumlahnya hanya 1 persen dari total populasi dunia, digabungkan dengan pendapatan gabungan yang dimiliki 6,9 miliar orang sisanya.
Menurut laporan tersebut, populasi 1 persen tersebut memiliki kekayaan dua kali lipat dari kekayaan 90 persen populasi global.
Lebih lanjut, Oxfam, yang terus dihujat karena menyarankan kenaikan pajak untuk mengatasi kesenjangan antar masyarakat, mengatakan dengan mengenakan tambahan pajak 0,5 persen dari mereka yang masuk ke dalam populasi satu persen tersebut selama satu dekade selanjutnya, pemerintah akan memiliki cukup dana untuk menciptakan 117 juta lapangan pekerjaan di sektor pendidikan, kesehatan, perawatan lansia dan lainnya.
Meskipun Oxfam tidak menyebutkan nama di dalam laporannya, nampaknya jelas bahwa CEO Amazon sekaligus pendiri perusahaan luar angkasa Blue Origin, Jeff Bezos, menjadi salah satu pria terkaya di planet ini.
“Seandainya semua orang duduk di atas harta kekayaan mereka yang ditumpuk dalam pecahan USD 100, sebagian besar manusia pasti akan duduk di lantai. Masyarakat kelas menengah di negara kaya kemungkinan akan duduk setinggi duduk di kursi. Sedangkan dua pria terkaya di dunia akan duduk di luar angkasa.”
Ikut mengomentari temuan ini, CEO Oxfam India Amitabh Behar mengatakan meskipun para pekerja tak mdibayar kebanyakan wanita dan berfungsi sebagai “mesin tersembunyi” yang ikut mendorong ekonomi global, kekacauan ekonomi justru berasal dari para miliarder dan bisnis besar mereka.
“Itulah mengapa orang-orang mulai mempertanyakan haruskah miliarder ada di dunia ini”
- Source : www.rt.com