Sebanyak 1.200 Dokter Di Prancis Resign Sebagai Bentuk Protes Terhadap Pemerintah
Hampir 1.200 dokter di Prancis memutuskan mengundurkan diri dari rumah sakit sebagai bentuk protes terkait pendanaan rumah sakit umum dan tanggapan pemerintah atas kekhawatiran karyawan soal tingkat kepegawaian.
Para staf medis telah menuduh pemerintah gagal bernegosiasi terkait layanan rumah sakit umum yang menurut mereka mengalami kekurangan dana yang serius.
Dalam sebuah surat terbuka kepada Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn, para dokter mengkritik anggaran rumah sakit umum di tahun 2020 yang dirasa terlalu sedikit dan terlalu parsial.
Conférence de presse des médecins démissionnaires - Paris #hopital #demission #agnesbuzyn @InterUrg #greve14janvier #urgences pic.twitter.com/78BGyqUGHQ
— PUTSCH (@PutschMedia) January 14, 2020
“Kemunduran layanan rumah sakit dapat mencuatkan pertanyaan akan kualitas perawatan dan bisa mengancam keselamatan pasien,” ujar para dokter.
Sejauh ini, ribuan pegawai rumah sakit telah menandatangani surat dukungan untuk para dokter. Mereka mendukung tuntutan para dokter yang meminta pemerintah menyediakan staf medis tambahan dan meningkatkan gaji para dokter muda dan staf non-medis.
“Para dokter yang resign tidak menuntut apa-apa untuk kepentingan mereka,” sepenggal bunyi suratnya. “Mereka akan terus melayani.”
“Pemerintah harus menanggapi dan mendengar tuntutan mereka.”
Untuk diketahui, aksi ini dilakukan di saat pemerintah Prancis dituntut untuk segera menyelesaikan serangkaian aksi protes menentang rencana perubahan peraturan pensiun yang tengah berlangsung.
Pemerintahan Macron beralasan perubahan ini nantinya akan merampingkan peraturan pensiun. Sayangnya, serikat pekerja menolak usulan kenaikan usia pensiun yang masuk ke dalam rencana perubahan peraturan pensiun dengan alasan akan memangkas sejumlah benefit kerja yang selama ini sudah susah-susah didapatkan pekerja.
- Source : www.rt.com