Melalui Resolusi DK PBB, Rusia & China Usulkan Keringanan Sanksi Korea Utara
Serangkaian sanksi internasional yang melarang penjualan dan pengiriman sejumlah mesin, bahan, dan kendaraan tertentu ke Korea Utara harus dilonggarkan, ujar China dan Rusia dalam rancangan resolusi PBB yang baru.
Dalam rancangan resolusi DK PBB yang berhasil didapatkan kantor berita RT, China dan Rusia mengusulkan keringanan porsi sanksi yang dijatuhkan pada Korea Utara.
Resolusi ini meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghapus beberapa sanksi terhadap Korea Utara secara bertahap selama Korea Utara tidak melakukan uji coba nuklir dan memenuhi komitmennya dalam menyelesaikan upaya de-nuklirisasi secara menyeluruh.
Selain itu, resolusi usulan China dan Rusia meminta DK PBB untuk mengizinkan ekspor, pengiriman dan penjualan serangkaian item yang sekiranya diperlukan penduduk Korea Utara.
Resolusi ini juga meminta proyek jalan kereta api yang menghubungkan dua negara Korea menjadi pengecualian dari sanksinya, berikut material yang digunakan untuk membuat konstruksinya.
Meski memberikan usulan, baik Rusia maupun China tetap menghargai negosiasi antara AS dan Korea Utara serta upaya kedua belah pihak untuk mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea, seperti AS dan Korea Selatan yang bersedia menunda latihan militer gabungan mereka.
Selain keringanan sanksi Korea Utara, rancangan resolusi ini juga meminta AS dan Korea Utara melakukan upaya lebih lanjut untuk memastikan tidak akan ada konflik militer dan mengusulkan kesepakatan perdamaian sebagai langkah selanjutnya.
Meskipun rancangan ini belum resmi diajukan, AS sudah lebih dulu menolak usulan keringanan sanksi China seperti yang diusulkan Rusia dan China.
Dikutip kantor berita Reuters, seorang petugas Departemen Negara AS menyebut rancangan tersebut “belum matang” dan menuduh Korea Utara sengaja mengancam melakukan provokasi agar tidak perlu bertemu AS guna membicarakan denuklirisasi.
Sementara itu, belum lama ini Korea Utara kembali meningkatkan aktivitas uji coba rudalnya dengan meluncurkan dua rudal. Korea Utara berdalih, uji coba ini bertujuan untuk meningkatkan sistem penghalau nuklir negaranya.
Di sisi lain, AS menegaskan kalau pihaknya tidak bersedia mengalah dan mengatakan bahwa tidak akan ada kelonggaran sanksi sampai upaya denuklirisasinya selesai.
- Source : www.rt.com