Sempat Gegerkan Masyarakat Inggris, Berita Kematian Ratu Elizabeth Ternyata Hoaks
Ini bukan kali pertama beredar berita palsu mengenai kematian sang Ratu. Pada tahun 2017. Tagar #mediablackout viral menyusul beredarnya berita yang katanya media dan pemerintah Inggris sengaja menyembunyikan berita kematian sang Ratu.
Hoaks tentang kematian Ratu Elizabeth sempat menggegerkan masyarakat Inggris, usai beredarnya foto percakapan dari aplikasi WhatsApp di media sosial pada 1 Desember lalu.
Pesan tersebut memuat percakapan antara dua orang di mana salah satunya mengklaim bahwa sang Ratu, yang pada April lalu baru saja merakayan ulang tahunnya yang ke-94, mninggal pada Minggu pagi akibat serangan jantung. Dan katanya, berita mengenai kematian sang Ratu baru akan diumumkan keesokan harinya pukul 9:30 pagi waktu setempat.
Seseorang yang menggunakan nama sapaan Gibbo tersebut, juga mengklaim kalau dirinya mendapat berita ini dari grup WhatsApp penjaga kerajaan, yang telah diminta untuk mempersiapkan upacara (pemakaman) selama dua minggu.
Queen has to be dead ???? Gibbo would have been the first to be told so has to be true #Queen pic.twitter.com/JtEjqTCMBw
— Dan Heath (@danheath2011) December 1, 2019
Foto percakapan tersebut lantas viral dan berita yang ternyata hoaks ini menyebar dengan cepat.
Banyak masyarakat Inggris menanyakan kebenaran rumor ini, sementara para penggemar keluarga kerajaan yang sudah terbiasa menghadapi hoaks, menanggapi berita ini dengan mengolok-olok perilaku tak terpuji sang creator.
For the avoidance doubt the Queen is not dead. It a hoax that started this morning by some sick individual.
— andrew gebbie (@andygebb) December 1, 2019
Pihak kerajaan sendiri menolak berkomentar soal beritanya.
Saat ini, Charlie Proctor, editor Royal Central dilaporkan telah berhasil menghentikan penyebaran hoaksnya. “Saya merasa sudah waktunya saya harus menghentikan berita kepergian sang Ratu. Ratu belum meninggal. Dia masih hidup, dalam keadaan sehat dan sudah tidak sabar untuk menyambut Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya di Istana Buckingham untuk acara resepsi NATO,” ujar Proctor.
Usai hoaksnya reda dan pengguna media sosial tenang, netizen mulai melakukan kebiasaan mereka: membuat meme dan lelucon.
Prince charles when he realises the queen's death is a hoax pic.twitter.com/2luvCgtIOT
— Muscab Ali #FBPE #GTTO (@uchiha4569) December 1, 2019
Beberapa netizen bahkan mengatakan sang Ratu lah pihak yang menciptakan hoaksnya karena tidak ingin bertemu salah satu pemimpin dunia.
I think the Queen herself, might have started the death hoax rumors, because Trump is heading over there. ????
— Hoodlum ???????? (@HoodlumRIP) December 2, 2019
Yang lainnya menerka-nerka bagaimana Gibbo, nama sosok yang menyebarkan hoaksnya, akan dicecar pertanyaan oleh polisi Inggris.
Police: WHY DID YOU LIE ABOUT THE QUEEN DYING?
— Niall ? (@niallmoran_) December 1, 2019
Gibbo from WhatsApp: pic.twitter.com/3BH1IY8A3U
Ada juga netizen yang menjelaskan mengapa pihak Kerajaan menolak berkomentar soal hoaksnya.
Buckingham Palace responding to rumours about the Queen passing away all because of a bloke called Gibbo. pic.twitter.com/LilVmnmYJr
— Scott Ashby (@Ashby94CFC) December 1, 2019
Lainnya justru membayangkan bagaimana reaksi Ratu Elizabeth terhadap hoaks semacam ini.
Queen Lizzie finding out she’s dead #queen pic.twitter.com/hynZ3tJpzg
— Andrew (@Andrew27195106) December 2, 2019
- Source : sputniknews.com