www.zejournal.mobi
Rabu, 08 Januari 2025

Pemimpin Tertinggi Iran: Kebijakan Tekanan Maksimum AS Terhadap Iran Akan Gagal

Penulis : Sputnik News | Editor : Indie | Jumat, 20 September 2019 10:42

Pernyataan ini dilontarkan Khamenei (pemimpin tertinggi Iran) di tengah-tengah memanasnya situasi di wilayah Teluk usai AS menghimbau sekutunya melakukan patroli untuk meningkatkan keamanan kapal yang melintas dari “ancaman Iran”.

Hari Selasa lalu, pemimpin tertinggi Iran Sayyid Ali Hosseini Khamenei mengatakan kalau Iran tidak akan menggelar pembicaraan di tingkat apapun dengan AS. Dalam kesempatan itu, Khamenei juga menyampaikan kalau kebijakan tekanan maksimum AS akan gagal.

“Pejabat Iran tidak akan pernah mau berbicara dengan Amerika, ini merupakan bagian dari kebijakan mereka untuk menekan Iran. Saya pastikan kebijakan tekanan maksimum mereka akan gagal,” ujar Khamenei seperti yang dikutip televisi negara.

Untuk diketahui, situasi di wilayah Teluk belum lama ini kembali panas usai fasilitas minyak Arab Saudi, Aramco, diserang oleh drone pada Sabtu malam.

Meskipun kelompok pemberontak Houthi telah mengaku bertanggung jawab atas serangannya, Sekretaris AS Mike Pompeo hingga kini masih bersikeras menuduh Iran sebagai pelakunya. Bahkan dalam akun Twitternya Pompeo menuliskan, “Iran adalah dalang dibalik (hampir) 100 serangan yang terjadi di Arab Saudi.”

Sehari sebelumnya, kepada para reporter Presiden AS Donald Trump mengatakan, dari bukti yang dilihat, nampaknya Iran lah yang bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kilang minyak Arab Saudi akhir pekan lalu.

Selain karena serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi, situasi di wilayah teluk sudah lebih dulu panas usai penangkapan kapal tank Inggris oleh pemerintah Iran yang diduga melanggar hukum kemaritiman dan serangkaian serangan oleh pasukan tak dikenal terhadap kapal-kapal yang melintas.


Berita Lainnya :

Sejak serangan tersebut, AS mulai meningkatkan pasukan militernya di wilayah Teluk. Dengan dalih melindungi diri dari ancaman Iran, AS kemudian meminta negara lainnya untuk ikut bergabung dengan koalisinya berpatroli mengelilingi perairan di wilayah Teluk.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar