Amien Rais Sebut Pemindahan Ibu Kota Dipersembahkan Untuk China
Setelah sebelumnya duo nyinyir (Fadli dan Fahri) menolak pemindahan Ibu Kota dengan alasan belum melalui kajian yang mendalam, maka Sandiwara Uno telah menyusul dengan mengaitkan rencana pemindahan Ibu Kota dengan keadaan di Papua yang sekarang sudah mulai pulih.
Pemerintah juga sudah menegaskan jika pemindahan Ibu Kota akan tetap berjalan sambil menangani isu-isu lain yang terjadi di negara ini.
Alasan duo nyinyir sudah penulis bantah di artikel berikut ini, lalu alasan Sandiwara Uno juga sudah dibantah langsung pihak Istana, akhirnya kubu Prabowo kebingungan cara apalagi yang harus dipakai untuk menggagalkan pemindahan Ibu Kota ini.
Terpaksa kubu Prabowo menggunakan jurus pamungkas, namun sebenarnya adalah jurus yang sudah sangat basi dan mudah ditebak. Sebenarnya jurus pamungkas ini sudah dilakukan oleh ayah Naen, namun karena ayah Naen sudah sering terbukti melakukan kebodohan sehingga efeknya hanya membuat orang tertawa keras saat melihatnya beraksi.
Yups, jurus pamungkas tersebut adalah jurus HOAX menggunakan isu SARA. Jika sebelumnya "jenderal-jenderal" Prabowo yang beraksi, maka kali ini tidak tanggung-tanggung, yang beraksi adalah "patih" Sengkuni alias Amin Rasis alias Gelandangan Politik alias Bapa Provokator Indonesia.
Kok alias beliau jelek-jelek semua? Tentu saja karena sepanjang karir politik beliau, penulis tidak menemukan sedikitpun kebaikan yang pernah beliau lakukan.
Dilansir dari okezone.com, Amin Rasis berkata :
"Kalau mereka tetap akan pindah Ibu Kota, padahal dipersembahkan untuk Beijing, ini pertanda memang wallahu alam," ujar Amien Rais.
Komentar penulis: Seperti biasa, tahu sebagian bangsa kita adalah sinophobia, Amin Rasis mengaitkan rencana pemindahan Ibu Kota dengan Beijing yang adalah Ibu Kota China. Tanpa rasa malu, provokasi yang dilakukan ditambahkan kata-kata Arab yang sebagian rakyat kita menganggapnya adalah bahasa suci.
Memang sejak dahulu isu ini yang selalu diangkat kubu Prabowo, kalau tidak PKI seperti jurus Kivlan Zen, ya China seperti yang dilakukan kaum radikal di kubu Prabowo.
"Sesunggunhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas, tapi studi Beijing," ungkapnya.
Komentar penulis : Jangan lupa, dulu ketika Ahok menjabat dan meminta biaya kontribusi 15% kepada pengembang pulau reklamasi, Amin Rasis pernah berkata jika reklamasi itu untuk China. Berikut sumbernya.
Ketika sekarang Anies menjadi gubernur dan reklamasi dilanjutkan, bahkan bangunan di sana diberikan IMB oleh gubernur sahabat Amin Rasis, adakah si kakek tua mengatakan lagi kalau reklamasi itu untuk China?
"Jadi, Anda lihat lautan sebelah Kaltim itu kalau terus ke Utara memang sampai ke laut China Selatan dan sampai ke laut China. Mereka punya jalan sutra darat, jalan sutra laut," kata Amien Rais.
Komentar Penulis : sebenarnya kalimat di atas artinya sama dengan yang dikatakan ayah Naen kalau dari Kalimantan ditarik garis lurus maka akan sampai ke China, tapi karena Amin Rasis ini lebih senior maka dia menggunakan kalimat yang aga keren dengan membawa-bawa laut China Selatan, padahal intinya ya sama saja yang digunakan adalah logika untuk membodohi orang-orang yang memang sudah bodoh.
Setelah Fahri Hamzah, Fadli Zon, Sandiaga Uno berusaha menentang rencana pemindahan Ibu Kota yang hanya menjadi bahan tertawaan karena alasan yang digunakan begitu bodoh. Sekarang yang turun langsung adalah patih Sengkuni yang merupakan salah satu penasehat Prabowo.
Semua yang berusaha menggagalkan ada di kubu Prabowo, jadi ketika Prabowo seolah-olah mendukung rencana pemindahan Ibu Kota dan berkata rela memberikan tanahnya untuk rencana tersebut, masihkah ada dari pembaca yang mengira Prabowo seorang nasionalisme?
Sumber:
https://news.detik.com/video/171102041/amien-rais-reklamasi-itu-untuk-china-bukan-kita
- Source : seword.com