Tak Lagi Dianggap Teman, Trump Sebut Presiden China Sebagai Musuhnya
Perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia yang semakin panas, membuat Presiden Trump tak lagi menganggap Presiden China Xi Jinping sebagai “temannya”. Dalam akun Twitter pribadinya, sang presiden AS belum lama ini menyebut Xi sebagai “musuhnya”.
Hari Jumat lalu, sang presiden melontarkan pertanyaan kepada pengikut akun Twitternya yang jumlahnya melebihi 60 juta orang. Ia membandingkan Xi dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
....My only question is, who is our bigger enemy, Jay Powell or Chairman Xi?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 23, 2019
Cuitan Trump ini muncul tak lama setelah China mengumumkan pihaknya akan mengenakan tarif 5-10 persen terhadap barang impor AS senilai USD 75 miliar. Sebelumnya, Trump lebih dulu mengumumkan bahwa dirinya akan mengenakan tarif baru yang akan diberlakukan mulai tanggal 1 Oktober, sebesar 25-30 persen terhadap barang impor China senilai USD 250 miliar dan tarif 10-15 persen terhadap barang impor China lainnya senilai USD 300 miliar yang akan diberlakukan mulai tanggal 1 September mendatang.
Sebelum melontarkan pertanyaan kepada pengikut Twitternya, Trump lebih dulu menuliskan bahwa hubungannya dengan presiden Xi saat ini berada di titik terendah.
Sebelumnya pada bulan Desember, Trump sempat menuliskan dalam akun Twitternya bahwa “hubungan antara Presiden Xi dan saya sangat kuat”. Bahkan saat dirinya menggelar kampanye di Ohio pada bulan Agustus, Trump masih mengatakan bahwa “Presiden Xi adalah orang baik, dia teman saya.”
Sang Presiden AS juga kerap mengatakan bahwa dirinya tidak menyalahkan China atas apa yang terjadi antara kedua negara.
“Kembali saya katakan, saya tidak menyalahkan Presiden Xi. Saya menyalahkan para pemimpin kami dulu yang telah membiarkan hal ini terjadi,” ujar Trump di hadapan para wartawan bulan Juli lalu.
Sementara itu dalam sebuah forum ekonomi yang digelar di Rusia pada bulan Juni, Presiden Xi juga menyebut Trump sebagai “temannya” dan mengatakan dirinya tidak bisa membayangkan seandainya hubungan China dan Amerika Serikat benar-benar hancur.
Sayangnya, di acara yang digelar di Gedung Putih pada bulan lalu, Trump tak lagi menyebut Xi sebagai teman baiknya.
“Kami sudah tidak sedekat dulu,” ujar Trump seperti yang dikutip situs berita Politico. “Namun saya harus tetap membela kepentingan negara kita. Dia berjuang untuk China dan saya untuk AS, dan memang begitulah seharusnya.”
- Source : sputniknews.com