AS Salahkan Iran Karena Telah Membuat Rakyatnya Menderita
Departemen Luar Negeri AS mengaku tidak tahu-menahu soal penyebab anjloknya ekonomi Iran. Menurut mereka sistem ekonomi marxis yang dianut iran yang harus disalahkan atas kemunduran ekonomi negara. Mungkin AS lupa bahwa pihaknya lah yang telah mengenakan serangkaian sanksi ekonomi pada Iran.
Berbicara di hadapan para wartawan di New York hari Selasa, utusan khusus AS untuk Iran Brian Hook menyudutkan Iran, meminta negara ini mengakhiri segala bantuan yang diberikan kepada sejumlah organisasi teroris dan mematuhi semua sanksi yang telah dijatuhkan AS.
“Kami telah me-nolkan ekspor minyak Iran secara efektif,” ujar Hook. “Kami telah menjatuhkan sanksi ekspor petro-kimia, logam industri dan logam mulia pada Iran.”
“Kami berhasil mengacaukan penanaman modal asing di Iran. Kami melihat satu per satu aset penting pergi meninggalkan Iran. Iran berada di jurang resesi. Inflasi merayap mendekati 50 persen.”
Namun, Hook menekankan bahwa AS tidak bisa dikaitkan maupun disalahkan dengan penderitaan yang dirasakan rakyat Iran. Hook justru mengklaim sistem ekonomi marxis dan ideology yang dianut Iran lah yang telah membuat rakyat Iran menderita.
Masih di hari yang sama di tempat terpisah, Sekretaris Negara Mike Pompeo turut menyinggung soal dampak sanksi AS pada Iran. Berbeda dengan Hook yang enggan mengaitkan sanksi AS dengan kemunduran ekonomi Iran, Pompeo justru mengakui kalau sanksi yang dijatuhkan AS telah menghancurkan ekonomi Iran yang selama ini hanya bergantung pada sektor minyak.
Pompeo mengklaim sanksi yang selama ini dijatuhkan AS pada Iran telah memblokir 2,7 juta barel minyak Iran dari pasar global tiap harinya.
Meski terang-terangan mengatakan sanksinya mencederai sektor minyak Iran, AS bersikeras bahwa pihaknya sama sekali tidak menargetkan sektor kesehatan Iran.
Namun, dalam laporan terbaru yang ditulis Abbas Kebriaeezadeh, profesor farmakologi di Tehran University of Medical Sciences, diketahui bahwa secara tidak langsung sanksi AS turut membunuh pasien kanker di Iran. Menurut sang profesor, sanksi AS telah menciptakan kelangkaan obat dan dampaknya harga obat kian meroket tajam.
Seperti yang telah diketahui ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat kian memanas dalam beberapa bulan belakangan. AS menuduh Iran melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal tank asing di Teluk Persia, sementara Iran menembak jatuh sebuah drone pengintai AS yang memasuki wilayah udaranya.
Sejak saat itu, AS mulai mengerahkan pasukan dan senjata perangnya ke wilayah Iran, lagi-lagi dengan dalih “pertahanan negara”.
- Source : www.rt.com