Faktanya Hanya 19% Warga Amerika Yang Menginginkan Negaranya Berperang Dengan Iran
Dari polling terbaru yang dilakukan di tengah-tengah ketegangan antara Iran dan AS, diketahui bahwa kurang dari seperempat warga Amerika yang menginginkan AS melakukan serangan militer terhadap Iran.
Survey Hill-HarrisX mengungkap jumlah responden yang menginginkan AS meluncurkan serangan militer ke Iran hanya mencapai 19 persen.
Sedangkan lima persen responden lainnya mengatakan mereka menginginkan AS segera menyatakan perang terhadap Iran, sementara 19 responden lainnya mengatakan pihaknya tidak tahu tentang apa yang harus dilakukan AS selanjutnya.
Sementara itu, mayoritas responden (sekitar 58 persen) mengatakan mereka mau AS mengambil respon non-militer terhadap tindakan Iran yang pada minggu lalu telah menembak jatuh sebuah drone milik Amerika yang memasuki wilayah udaranya.
49 responden lainnya mengatakan mereka mau AS mencari solusi masalahnya dengan Iran melalui negosiasi, sedangkan sembilan persen lainnya merasa tidak setuju dengan gagasan negosiasi ini dan lebih suka jika AS “tidak memberikan respon apapun.”
Sementara untuk kategori partai, hanya 16 persen politisi partai Demokrat menginginkan otoritas AS mengambil langkah militer terhadap Iran dan 67 persen lainnya menginginkan dilakukannya negosiasi damai dengan Iran.
Berbeda dengan politisi partai Demokrat, segelintir respon politisi partai Republikan nampak lebih agresif. Sebanyak 31 persen responden partai Republikan mengatakan mereka ingin AS melancarkan serangan militer terbatas atau deklarasi perang. 55 persen lainnya mengatakan mereka lebih suka menyelesaikan masalah dengan Iran dengan cara damai.
Beda politisi beda pula dengan masyarakat umum. Mereka yang berusia di atas 65 tahun diketahui enggan melihat AS berperang, sementara 60 persen di antaranya (kalangan lansia) tegas mengatakan menolak perang.
Responden lainnya dari kalangan usia non lansia justru lebih terbuka dengan gagasan perang. Kendati demikian, mayoritas respondan (di semua usia) tetap menginginkan AS terhindar dari konflik militer dengan Iran.
Hasil polling ini sekaligus meguatkan pernyataan sejumlah pendukung Trump yang mengatakan bahwa aksi militer terhadap Iran akan mendapat pertentangan masyarakat dan malah akan merugikannya dalam pilpres 2020 mendatang.
Untuk diketahui dalam masa kampanyenya dulu, Trump gencar menjanjikan dirinya akan mengakhiri rezim AS yang selama ini dikenal suka perang. Sayangnya, Trump justru mencederai janjinya sendiri dengan memulai konflik militer baru di Timur Tengah.
Trump semakin sulit menepati janji kampanyenya lantaran beberapa penasehat terkemukanya, seperti Penasehat Keamanan Nasional John Bolton dan Sekretaris Negara Mike Pompeo terus mengompor-ngompori Trump untuk selanjutnya terlibat konflik militer dengan Iran.
Sejauh ini Trump masih memilih untuk memberikan respon non-militer terhadap Iran seperti melancarkan serangan siber, menjatuhkan sejumlah sanksi dan melakukan kebijakan “tekanan maksimal” yang dirancang untuk memaksa Iran sehingga mau menuruti permintaan AS.
- Source : www.rt.com