Rusia Akan Melipatgandakan Ekspor Makanan Global, Siap Gantikan Produk Pertanian AS Di China
Menurut Menteri Pertanian Dmitry Patrushev, ekspor pertanian Rusia akan terus berkembang dan diharapkan mencapai angka USD 45 miliar dalam lima tahun ke depan.
Kepada para reporter yang hadir dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF), Dmitry mengatakan: “Saya rasa kami akan mencapai semua keinginan kami.”
Saat ini, meningkatkan penjualan produk pertanian di luar negeri merupakan salah satu prioritas utama Rusia. Menurut sang menteri jumlah ekspor pertanian tahun ini tidak akan kurang dari tahun 2018 yang nilainya hampir mencapai USD 25 miliar.
Sebelumnya, menteri Dmitry sempat mengatakan bahwa secepatnya Rusia akan menjadi salah satu dari 10 negara eksportir produk pertanian terkemuka di dunia.
Untuk diketahui, tahun 2018 lalu produsen hasil pertanian Rusia berhasil melakukan ekspansi produk ke sejumlah pasar penting dan strategis di dunia. Hal ini bisa terjadi karena adanya lonjakan dalam ekspor biji-bijian, ikan dan daging.
Sementara itu, China kabarnya akan menjadi salah satu importir utama produk olahan susu dan daging ayam Rusia.
Produsen makanan terbesar Rusia Cherkizovo Group berencana untuk meningkatkan ekspornya, terutama ke China. Kepada reporter media South China Morning Post yang hadir di SPIEF, CEO Cherkizovo Group Sergey Mikhailov mengatakan perusahaannya siap mengisi kekosongan persediaan produk makanan China akibat perang dangan dengan Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Mikhailov mengatakan sebagai permulaan perusahaannya berencana untuk mengirim sekitar 1.000 hingga 1.500 ton produk olahan daging ayam, khususnya ceker, sayap dan paha ayam. Seiring berjalannya waktu, jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 3.000 ton per bulannya.
Sebagai informasi, Cherkizovo mulai mengirim produk olahan daging ayam ke China pada bulan lalu.
“Kami perkirakan potensi ekspor daging ayam Rusia ke China bisa mencapai 200.000 ton per tahun. Cherkizovo sendiri menargetkan pengiriman 40.000 ton daging ayam ke China pada tahun depan,” ungkap Mikhailov.
Perdagangan antara Rusia dan China (utamanya dalam produk pertanian dan makanan) meningkat hampir 30 persen pada tahun lalu atau lebih dari USD 5 miliar.
- Source : www.rt.com