Patuh Pada Sanksi AS? China Berhenti Beli Minyak Dari Iran
MOSKOW – Mengutip sumber industri minyak Iran, harian Wall Street Journal melaporkan China telah berhenti membeli minyak dari Iran usai AS mengumumkan keputusan untuk menghentikan privilege sanksi yang sebelumnya diberlakukan pada sejumlah negara tertentu.
Menurut Rahim Zare, anggota komisi ekonomi parlemen Iran, sejumlah negara seperti China, Yunani, India, Itali, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Turki yang sempat mendapat kelonggaran sanksi AS sehingga bisa membeli total 1,6 juta barel minyak dari Iran setiap harinya, kini tidak bisa lagi menikmati privilege tersebut.
“Mereka benar-benar mematuhi sanksi tersebut,” ujar Zare seperti dikutip Wall Street Journal.
Lebih lanjut, mengutip FleetMon (situs pelacak maritime), Wall Street melaporkan awalnya, kapal tanker milik China bermuatan minyak yang nampak di Pulau Kharg, Iran pada pertengahan Mei lalu dianggap sebagai penanda dimulainya kembali pembelian minyak mentah Iran oleh China. Namun alih-alih berlayar ke China, kapal ini justru berlayar ke Indonesia.
Sementara itu, para pebisnis Iran turut mengkonfirmasi bahwa perusahaan-perusahaan China sudah tak lagi membeli minyak dari Iran.
Di waktu yang sama, Iran nyatanya tidak langsung kehilangan harapan bermitra dengan China. Seorang pedagang minyak asal Iran mengatakan, saat ini pihaknya sedang menegosiasikan penjualan minyak hingga 2 juta barel ke kilang minyak mini di China. Akan tetapi, ia mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari pemerintah kedua negara.
Seperti yang telah disebutkan di atas, 8 negara yang menjadi konsumen utama minyak Iran sempat menerima privilege dari AS yang mengizinkan mereka untuk tetap membeli minyak dari Iran sementara.
Sayangnya, pada bulan April tahun ini, Gedung Putih mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mencabut privilege tersebut sehingga kedelapan negara penerima privilege tak lagi bisa membeli minyak dari Iran.
Amerika Serikat mengklaim ke-8 negara tersebut sepakat dengan keputusan yang telah diambilnya.
- Source : sputniknews.com