www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Puasa Adalah Pengendalian Diri Bukan Mengendalikan Orang Lain

Penulis : Hima Qurrotur | Editor : Indie | Minggu, 12 Mei 2019 12:37

Bulan Ramadhan adalah masa-masa dimana umat Islam diseluruh dunia diberikan waktu yang istimewa oleh Allah SWT untuk merefleksikan diri dan menumbuhkan sisi spiritualnya. Namun, kebanyakan dari kita memaknai bulan Ramadhan hanyalah sebagai bulan dimana umat Islam berpuasa selama satu bulan penuh dengan tidak makan dan minum di siang hari hingga maghrib menjelang.

Sebenarnya, ada hal lain yang bisa kita dapatkan dari bulan Ramadhan ini. Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan kita untuk mengontrol emosi. Maka dari itu, puasa sebenarnya lebih dari sekadar tidak makan dan minum sampai matahari terbenam. Makna puasa yang sesungguhnya jaauuh lebih luas daripada itu.

Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari berpuasa. Selain mengatur diri untuk tidak makan dan minum, berpuasa juga bisa melatih kita untuk sabar dan tenang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang makna puasa yang sebenarnya.

Tak perlu lah sweeping-sweeping rumah makan, orang yang punya warung makan itu juga sedang ibadah dengan cara menjual makanan, kalau warungnya ditutup atau bahkan dihancurkan itu sama saja kalian sudah mematikan rejeki atau sumber pernghasilan orang lain.

Kalau semua rumah makan tutup lalu bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak ada kewajiban puasa, mbak-mbak atau ibu-ibu yang lagi haid, lagi hamil, atau yang lagi menyusui mereka juga butuh makanan kan. Kalian bilang "hargai yang berpuasa," lha wong kalian sendiri nggak bisa menghargai orang yang nggak puasa kok malah monta dihargai, trus iki piye ceritane?

Ibadah Istimewa kepada Allah

Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan kepada Allah SWT dengan niat. Niatkan puasa untuk Allah dan berikan kejelasan mengenai jenis puasa yang ingin kamu jalankan, apakah puasa wajib, sunnah jika diluar bulan Ramadhan, dan lain-lain.

Kelebihan dari bulan Ramadhan ini adalah tidurnya orang yang berpuasa juga dianggap sebagai ibadah, tapi bukan tidur yang kebablasan lho ya, ntar habis sholat subuh trus tidur, bangun - bangun udah adzan maghrib, kalo caranya begitu ya setahun penuh insyaAllah kuat, ya kan ????

Memperbanyak Amalan

Selain ibadah bulan puasa juga bisa dibilang sebagai bulan amal, saat Ramadhan adalah Waktunya beramal, jadi ada baiknya jangan menyia-nyiakan Ramadhan dengan hanya menghamburkan uang untuk belanja baju baru, makanan nikmat tapi lupa untuk beramal, supaya puasanya lebih berkah.

Amal atau amalan disini bukan hanya berupa sedekah lho ya, amalan yang dimaksud adalah, bisa kita lakukan dengan membaca al-Qur'an, ibadah sunnah, i'tikaf di Masjid bagi laki-laki, dan lain sebagainya.

Selain mendapatkan pahala tersendiri, ibadah puasa bisa menambah amalan-amalan lainnya. Selama menjalankan ibadah puasa, kita bisa menghabiskan waktu dengan ibadah-ibadah lainnya seperti yang telah disebutkan di atas. Sehingga, puasa kita akan lebih bermakna dan bermanfaat.

Menahan diri dari segala emosi

Selain menahan haus dan lapar, di bulan Suci ini, saat berpuasa kita juga dianjurkan untuk menahan godaan diri dari segala bentuk emosi. Baik itu berupa Amarah, nafsu, dan emosi yang berlebih, karena emosi yang berlebihan dapat menyia-nyiakan puasa kita. Maka dari itu muncullah anjuran untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah, tadarusan, meminta maaf pada orang lain dan memberikan maaf pada sesama.

Selain menahan diri dari emosi, kita juga dianjurkan untuk Menahan diri agar tidak bergosip, karena tidak ada yang baik dalam bergosip, apalagi saat Ramadhan tiba.

Nabi Muhammad shalallahu’alaihi Wassalam pernah bersabda, “Hindarilah oleh kalian perbuatan ghibah. Karena ghibah lebih besar dosanya daripada zina. Seseorang terkadang berzina kemudian bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan diterima taubatnya oleh Allah. Sedang orang yang berbuat ghibah, dia tidak akan diampuni sampai orang yang dia ghibah-i memaafkannya”.[Ihya Ulumiddin, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali, jilid 4, hal 411]

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an dan Lailatul Qadar

Bulan Ramadhan adalah saat turunnya kitab suci Al-Qur’an ke muka bumi. Biasanya umat Islam akan memperingatinya sebagai malam Nuzulul Qur’an atau malam disampaikannya wahyu kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

Selain memperingati malam nuzulul Qur'an, biasanya kita juga melakukan ibadah sebaik-baiknya, dan siap sambut malam seribu bulan atau Malam Lailatul Qadar, tentu sebagai umat Islam rasanya sudah tidak asing lagi dengan malam yang sesungguhnya terbaik dalam seribu bulan itu.

Malam Lailatul Qadar ini sangat dinantikan bagi setiap umat Islam, malam kemuliaan yang hanya dapat dibeli dengan amalan-amalan shaleh, seperti berpuasa, tilawah, tadarus Al-Qur’an, berdoa, berdzikir, muhasabah diri dan amal ma’ruf lainnya untuk diri sendiri dan orang lain. Jadi Lakukanlah ibadah sebaik-baiknya pada bulan Ramadhan ini, Insya Allah jika anda terus bertaqwa kepada Allah SWT, anda berkesempatan untuk mendapatkan berkah istimewa dari malam Lailatul Qadar ini.


Berita Lainnya :

Dilakukan oleh Orang-orang Tertentu, Tak semua orang wajib puasa

Ibadah puasa tidak dilakukan oleh semua orang. Hanya orang-orang dengan syarat tertentu yang melakukan puasa. Mereka adalah muslim, baligh, berakal, dan mampu. Sementara orang sakit, anak-anak yang belum baligh, ibu hamil dan menyusui, wanita yang sedang datang bulan, atau orang yang harus bepergian jauh tidak diharuskan untuk melakukan puasa wajib seperti puasa Ramadhan.

Jadi, Meskipun puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam yang merupakan "Ibadah Wajib", namun Allah SWT memberikan keistimewaan khusus kepada mereka yang sakit, anak-anak yang belum balig, ibu hamil dan menyusui, menstruasi atau orang yang harus bepergian jauh dan berkondisi tidak memungkinkan untuk puasa. Mereka dapat memilih untuk menggantinya kemudian hari atau membayar fidyah, yang berarti mereka akan memberi makan orang yang tidak mampu.

Sampai disini paham ya, kalau puasanya itu lebih ditekankan pada pengendalian diri, bukan malah mengendalikan orang lain, kalau hanya dengan melihat orang lain makan kalian ngeces lalu memilih membatalkan puasanya, ya bukan salah orang yang makan dong, jelas itu salah kalian yang nggak bisa menahan diri dari godaan.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar