Kesepakatan Dagang Antara China-AS Berakhir Gagal, Trump Beberkan Konsekuensinya
WASHNGTON – Presiden AS Donald Trump katakana China telah mengacaukan kesepakatan dagang dengan AS saat pembicaraan dagang tengah dilakukan. Pernyataan ini sendiri dilontarkan Trump dalam pidatonya di Florida.
“Kalian tahu mengapa kami pasang tarif? Karena mereka mengacaukan kesepakatannya. Mereka tidak bisa melakukan seenaknya. Jadi biarkan saja mereka membayar tarifnya. Jika memang kesepakatannya tidak dapat dicapai, tidak ada yang salah dengan memasang tarif lebih dari USD 100 miliar per tahunnya,” ujar Trump.
Lebih lanjut, sang presiden AS mengatakan bahwa AS tidak akan menyerah sampai China berhenti mencurangi pekerja AS dan mencuri pekerjaannya.
Pada hari Rabu, Trump mengatakan bahwa China memang sempat mencoba mencapai kesepakatan dengan AS. Kendati demikian, jika pembicaraan antar keduanya gagal, AS tidak akan segan-segan mengenakan tarif impor senilai miliaran dolar terhadap barang dari China.
Masih di hari yang sama, pemberitahuan yang diposting dalam situs Federal Register mengungkapkan pemerintahan Trump akan menaikkan tarif barang impor China dari yang tadinya 10 persen menjadi 25 persen. Kenaikan tarif ini efektif diberlakukan hari ini.
“Sesuai dengan arahan dari Presiden Trump, Perwakilan Dagang AS telah menetapkan kenaikan tarif impor terhadap barang produksi China senilai USD 200 miliar dari 10 persen manjadi 25 persen. Tarif baru ini mulai berlaku pada tanggal 10 Mei 2019,” bunyi pemberitahuannya.
Menanggapi pemberitahuan ini, Menteri Perdangan China memperingatkan AS bahwa negarnaya akan melakukan tindakan penanggulangan.
“China sebetulnya sangat menyayangkan hal ini. Namun, jika memang AS memutuskan untuk menaikkan tarifnya, dengan terpaksa China akan mengambil tindakan penanggulangan,” ungkap sang menteri.
Seperti yang selama ini terus diberitakan, Amerika Serikat dan China mulai terlibat sengketa dagang sejak bulan Juni 2018. Ketika itu, Trump secara tiba-tiba mengumumkan pengenaan tarif impor 25 persen terhadap barang produksi China senilai USD 50 miliar.
Katika ditanya alasannya memberlakukan kebijakan ini, Trump mengatakan untuk memperbaiki defisit dagang AS-China.
- Source : sputniknews.com