Pemerintah Itali Ambil Langkah Tegas Bagi Orang Tua Yang Menolak Memvaksin Anaknya
Para orang tua di Italia baru-baru ini diperingatkan pemerintah setempat untuk tidak membiarkan anaknya pergi ke sekolah jika tidak divaksin. Jika nekat, mereka akan dikenakan denda sebesar 500 euro. Sementara untuk anak-anak yang berusia 6 tahun, jika ketahuan belum divaksin, mereka akan ditolak dan dipulangkan oleh pihak sekolah.
Setelah beberapa bulan terakhir menuai perdebatan, pemerintah Italia akhirnya mewajibkan para orang tua membuktikan pada pihak sekolah bahwa anaknya telah divaksin.
Selain itu, orang tua wajib memastikan bahwa anaknya telah mendapat vaksin cacar air, polio, campak, gondong dan rubella. Kalau tidak, mereka akan dikenakan hukuman denda atau skorsing.
UU dengan sebutan ‘UU Lorenzin’ yang mewajibkan vaksinasi pada anak-anak sekolah pertama kali disetujui pemerintah pada tahun 2017 setelah wabah campak merebak di daratan Eropa. Alih-alih berhenti, wabah ini justru menjadi semakin parah di tahun 2018. Sayangnya, UU ini tidak bisa langsung disahkan karena masalah birokrasi.
Pemerintah setempat saat ini tengah berupaya memenuhi target WHO yang menyarankan agar vaksin campak diberikan pada 95 persen populasi anak-anak di suatu negara. Di Itali sendiri anak-anak yang telah disuntik vaksin campak mulai dari tahun 2015 hingga sekarang jumlahnya kurang dari 94 persen.
Pada harian La Repubblica, Menteri Kesehatan Itali Giulia Grillo mengatakan batas akhir pengesahan UU yang semakin molor memberikan para orang tua kesempatan untuk segera memvaksin anak-anaknya. Sang menteri bahkan sempat meminta Perdana Menteri Matteo Salvini untuk memperpanjang batas waktu pengesahan UU Lorenzin.
“Tidak divaksin, maka tidak boleh masuk sekolah,” ujar sang menteri terang-terangan. “Pasalnya wabah penyakit semakin meluas.”
Terlepas dari kata-katanya yang menohok, menteri Grillo berharap agar para penduduk sadar bahwa hal ini dilakukan semata-mata demi kesehatan mereka, dengan begitu pemerintah tidak perlu sampai memaksa.”
Meskipun demikian, pemerintah Itali sudah mulai mengambil langkah tegas bagi keluarga yang ketahuan tidak mematuhi peraturan baru ini.
Di Bologna misalnya, pemerintah setempat kabarnya harus memulangan 300 anak yang tidak menunjukkan buku catatan vaksinnya. Selain itu, dua orang tua dilaporkan ke pemerintah setelah berbohong pada pihak sekolah dengan mengatakan anaknya telah divaksin.
Sebagai informasi, awalnya pemerintah Itali ragu akan peraturan wajib vaksin ini. Bahkan mereka sempat berpikir untuk membatalkan UU ini. Namun pada akhirnya, mereka memilih untuk tetap menjalankan peraturan wajib vakisn setelah didesak oleh para ahli dan menerima banyak petisi dari masyarakat yang pro vaksin.
- Source : www.rt.com