www.zejournal.mobi
Selasa, 24 Desember 2024

Letaknya Terlalu Jauh Jadi Alasan Timses Batalkan Solo Sebagai Markas Prabowo-Sandi

Penulis : Xhardy | Editor : Indie | Minggu, 16 Desember 2018 10:28

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Dan Sandiaga Uno berencana memindahkan posko pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah pada awal tahun depan. Manuver ini tentu sedikit menarik perhatian karena tidak biasanya. Dengan pemindahan ke Jawa Tengah, mudah menebak apa tujuan kubu sebelah memindahkan markas pemenangan di sana. Tidak lain adalah untuk merebut suara yang selama ini menjadi basis PDIP, atau mereka ingin memperkecil selisih suara dengan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sebelumnya Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Sudirman Said menjelaskan bahwa dengan perhatian yang lebih di Kandang Banteng, Sudirman mengklaim optimistis elektabilitas Prabowo-Sandi bisa melebihi 42%. Saat itu, Prabowo hanya mendapat 6.485.720 (33,25%) dari Jokowi yang memperoleh 12.959.540 (66,65%).

Yakin bisa dapat peningkatan suara yang banyak? Pilgub baru-baru ini saja kembali mencetak hasil yang sama di mana Ganjar memenangkan pilgub dengan perolehan suara lebih dari 50 persen, 58 persen kalau tidak salah. Suara PDIP terlalu kuat di sana. Makanya wilayah tersebut sering dianggap sebagai basis PDIP, atau kandang banteng.

Kita tak tahu manuver apa lagi yang akan dilakukan kubu sebelah terkait pemindahan markas ke Jawa Tengah. Semoga saja tidak bikin kontroversi.

Ada beberapa tempat potensial yang dijadikan markas. Salah satu yang termasuk kandidat adalah kota Solo. Tapi akhirnya Solo batal jadi lokasi markas baru. Sandiaga mengatakan bahwa kawasan di dekat rumah Presiden Jokowi dicoret dari daftar. Alasannya, lokasi itu dinilai kurang strategis. Dia lebih memilih berada di sentral basis suara PDIP lainnya. "Terlalu jauh kalau di Solo. Mungkin di tengah-tengah seperti daerah Salatiga, Wonosobo, mungkin ya Temanggung, daerah situ,” kata Sandiaga.

Sandiaga menegaskan pemindahan ini berdasarkan permintaan relawan saat kunjungan ke Jawa Tengah. Di Jawa Tengah kubu Prabowo-Sandiaga juga merasa tingkat pengenalan dan keterpilihan masih sedikit. Apalagi pada 2014 Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah telak. "Untuk memudahkan mobilisasi dan logistik tentunya akan sangat mudah kalau kita bergerak dari Jawa tengah. Tempatnya di mana, lagi diputuskan tim pemenangan,” kata Sandiaga.

Saat ada wacana pemindahan ke Solo, penulis agak tidak yakin karena ini sama saja dengan bunuh diri. Memindahkan markas ke Solo sama saja masuk ke kandang singa kepalaran dan tak akan bisa keluar hidup-hidup. Kenapa? Solo sudah sangat identik dengan Jokowi.

Saat belum terkenal di Jakarta, Jokowi sudah menjadi walikota Solo yang sangat dicintai warga di sana. Buktinya pada pemilihan walikota, Jokowi bisa menang dengan suara telak hingga 90 persen. Jarang sekali ada kemenangan sefantastis itu. Betapa besarnya kepercayaan yang diberikan warga Solo kepada Jokowi untuk memimpin kota tersebut. Hingga akhirnya Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta dan menjadi Presiden 2 tahun kemudian.


Berita Lainnya :

Makanya kubu Prabowo-Sandiaga hanya melakukan pekerjaan sia-sia jika mau merebut suara di Solo. Basis Jokowi terlalu kuat di sana. Tak mungkin. Kalau pun dapat, paling hanya dapat recehannya saja. Makanya tidak heran kubu sebelah batal menetapkan Solo sebagai markas pemenangan. Bilangnya karena kejauhan, padahal bisa jadi karena ketakutan tak bisa mendapatkan hasil maksimal di sana. Jokowi terlalu kuat. Mereka kali ini waras dan memilih tempat lain, hahaha.

“Salah satu PR [pekerjaan rumah], kita akan kerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi untuk kurangi kemiskinan yang signifikan di Jateng. Tentu dengan tingkat penghasilan, perbaikan ekonomi, dan penurunan biaya hidup kita akan turunkan tingkat kemiskinan,” kata Sandiaga.

Caranya gimana? Wacana lagi yang disampaikan. Tolong jangan katakan solusinya adalah OK OCE atau stop impor.

Kadang jadi ragu, mereka ini mau pindah markas ke Jawa Tengah untuk merebut suara PDIP atau untuk mengurangi tingkat kemiskinan? Di sisi lain mereka ingin terlihat membela rakyat dengan berbagai janji. Tapi entah mengapa tujuan mereka lebih condong sebagai strategi untuk merebut suara, dengan berbagai janji sebagai umpannya.

Mereka kalah telak di wilayah ini. Jadi kalau mereka bisa memperkecil selisih suara, setidaknya lumayan. Tujuan mereka lebih jelas kalau dilihat seperti ini, ketimbang tujuan ingin menyejahterakan rakyat dengan program yang masih belum jelas gambarannya.

Bagaimana menurut Anda?

http://m.solopos.com/news/read/20181213/496/958711/solo-batal-jadi-markas-prabowo-sandi-alasannya-kejauhan


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar