Ilmuwan Rusia Membenarkan Pendaratan Astronot AS Di Bulan? Simak Penjelasannya
Klaim yang mengatakan bahwa NASA tidak pernah mendaratkan astronotnya di bulan ditambah bukti-bukti yang bertentangan dari apa yang disebutkan AS menjadi hal yang paling diperdebatkan dunia hingga kini.
Dmitry Rogozin, kepala luar angkasa Rusia, baru-baru ini mengatakan sambil bercanda bahwa misi astronot Rusia ke bulan akan membuktikan apakah jejak kaki Neil Armstrong benar-benar ada di sana.
Pada Yury Kostitsyn dari kantor berita RIA Novosti, Dmitry mengatakan bahwa memalsukan pendaratan di bulan nampak mustahil dilihat dari teknologi yang ada saat ini. Lagi pula, anggaran untuk memalsukannya juga besar.
“Memalsukan pendaratan astronot AS ke bulan sebenarnya jauh lebih sulit dan mahal dibanding mereka benar-benar melakukannya (mendarat di bulan),” sang ilmuwan menekankan.
Menurut Dmitry, satu-satunya bukti yang dapat dipertanggungjawabkan adalah tanah bulan, yang diklaim Amerika telah mereka ambil saat melaksanakan misi ke bulan. Tanah ini sendiri kabarnya telah dipelajari di banyak laboratorium di berbagai negara, meliputi USSR dan hasilnya tanah ini memang bukan berasal dari planet ini (Bumi).
“Memalsukan tanah bulan juga mustahil. Astronot Amerika membawa sekitar 300 kilo tanah ini ke Bumi, kebanyakan berupa basal,” ia menjelaskan.
“Tentu saja, kita memiliki tanah basal di Bumi, namun komposisi kimia, struktur dan ciri tanah basal yang ada di Bumi berbeda dengan tanah basal yang dari Bulan. Perlu diketahui, di Bumi tidak ada batu yang berusia lebih dari 3,7 miliar tahun, tetapi batu yang dibawa Amerika dari Bulan usianya melebihi 4 miliar tahun, sebanding dengan usia tata surya kita.” (PS. Sebenarnya ada batu yang berusia lebih dari 4 miliar tahun di Bumi, kendati demikian, batu yang dibawa AS dari Bulan berusia lebih tua dari itu.)
“Tak ada yang perlu diperdebatkan soal pendaratan astronot Amerika di bulan yang terjadi antara tahun 1969 sampai 1972,” ujar Kostitsyn dari RIA Novosti. “Tak aka ada satu astronotpun yang mau mengaku sekaligus buka suara soal pendaratan itu.”
Sementara pada awal tahun ini, badan luar angkasa Rusia Roscosmos mengumumkan bahwa bersama China, Rusia sepakat membangun pusat data gabungan untuk seluruh proyek luar angkasa dan bulan.
- Source : www.rt.com