Sanksi Yang Dijatuhkan AS Merupakan Upaya Untuk Mendominasi Pasar Minyak Global
Sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Rusia dan sejumlah negara lainnya sesungguhnya adalah upaya otoritas AS untuk mempromosikan perusahaan AS di pasar dunia, kata CEO Rosneft, Igor Sechin.
Menurut Sechin, AS yang terbiasa mengendalikan pasar minyak dunia, timbul keinginan untuk mengganti OPEC yang selama ini dikenal dunia, menjadi US-PEC.
Oleh karena itu, untuk bisa mencapai tujuannya, AS nekat mengabaikan kepentingan seluruh dunia.
Hal ini dapat dilihat ketika AS bersikeras menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Rusia yang tidak tinggal diam lantas membalasnya dengan melakukan hal serupa pada sekutu utama AS, Jerman, Sechin mengatakan.
“Kerugian yang dialami AS dari sanksi yang dikenakannya pada Rusia hanya sekitar 0,6 persen, sementara Jerman mengalami kerugian hingga 40 persen,” ujar sang kepala Rosneft di Forum Ekonomi Eurasia XI yang digelar di Verona hari Kamis lalu.
“Secara pragmatis, ekonomi AS unggul dikarenakan sanksi yang telah dijatuhkannya pada negara lainnya,” Sechin melanjutkan.
Lantas, perlu ditanyakan, apakah cara yang dipilih AS untuk mempromosikan perusahaan lokalnya dengan mengorbankan komunitas dunia setimpal?
Lebih lanjut, Sechin mengatakan larangan impor minyak Iran yang dijatuhkan AS dan mulai diberlakukan pada tanggal 5 November mendatang akan memberikan konsekuensi serius terhadap ekonomi Eropa.
“Dalam jangka waktu dekat, perang dagang AS dapat menyebabkan ketidakseimbangan serius di pasar minyak dunia,” Sechin memperingatkan.
Sechin lantas menambahkan, ketidakstabilan yang terjadi di Libya dan Venezuela serta ketidakpastian di iran sangat mungkin menyebabkan votalitas di pasar minyak meningkat, dan ini semua disebabkan oleh kebijakan pemerintah AS.
Menurut Sechin, OPEC yang harusnya bertugas menyelesaikan segala masalah menyangkut produksi minyak di dunia, kali ini tak lagi mampu mengimbangi kekurangan cadangan minyak yang disebabkan AS. Dan jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat memicu lonjakan harga minyak selanjutnya.
Sechin menyimpulkan, lantaran terbiasa mengatur pasar minyak dunia, AS saat ini memiliki visinya sendiri yang didasari kepentingan negaranya sendiri.
- Source : www.rt.com