Iran, Rusia & Turki Mendiskusikan Kemungkinan Perdagangan Non-Dolar. Bagaimana Dengan Indonesia?
MOSKOW (Kantor Sputnik) Bersama perwakilan dari Turki dan Rusia, Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnser Hemmati baru-baru ini mendiskusikan soal kemungkinan penggantian dolar AS dengan mata uang nasional dalam seluruh transaksi dagang. Diskusi ini sendiri digelar di sela-sela KTT trilateral yang dihadiri tiga negara penjamin aksi gencatan senjata di Suriah, media setempat melaporkan.
Menurut Iranian Labor News Agency (ILNA), penggunaan mata uang nasional sangat diperlukan untuk mengurangi pengaruh dolar di sektor ekonomi dan perdagangan.
“Kami telah memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan kami perihal kesepakatan yang sebelumnya telah dicapai pada pertemuan dengan gubernur Bank Sentral Rusia di Moskow,” ujar Hemmati seperti yang dikutip oleh kantor berita ILNA.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga sempat mengatakan bahwa Dolar kerap digunakan AS ketika mereka ingin “menghukum” suatu negara.
Sementara itu, baru-baru ini Erdogan mengumumkan kesiapan negaranya untuk berhenti menggunakan dolar sebagai alat transaksi perdagangan dengan seluruh mitranya.
Sedangkan Iran, memutuskan untuk beralih ke emas sebagai alat transaksi alternatif yang dianggap layak menggantikan dolar.
Sebagai informasi, pada hari Jumat lalu, ketiga pemimpin negara penjamin gencatan senjata Suriah yakni Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggemar KTT trilateral di ibukota Iran, Teheran.
KTT ini sendiri pada dasarnya membicarakan soal situasi dan proses perdamaian di provinsi Idlib, Suriah, namun isu mengenai dolar yang saat ini tengah melejit turut diperbincangkan ketiga pemimpin disela-sela acara.
- Source : sputniknews.com