Jangan Kaget, Lagu Kebangsaan dan Bendera China Berkibar di GBK Malam Ini
Hari ini adalah hari terakhir Asian Games, nanti malam rencananya akan digelar seremoni penutupan di GBK. Tak terasa sudah sebulan, tak terasa sudah selesai. padahal ingatan kita tentang stuntman Presiden di acara opening masih terngiang-ngiang sampai sekarang.
Setelah mendapat kejutan di opening ceremony, sebagian kita tentu menunggu kejutan lainnya di penutupan nanti malam. Berharap Jokowi melakukan sesuatu lagi. Kalau bisa lebih greget dari pembukaan. Kita belum tau tentang apakah akan ada kejutan lagi atau materi menarik yang akan diperbincangkan dalam waktu yang lama.
Satu hal yang mungkin perlu diantisipasi untuk penutupan Asian Games 2018 adalah soal pengibaran bendera China serta lagu kebangsaan China di stadion GBK. Dilanjutkan dengan pertunjukan budaya dari China.
Dengan narasi hoax oposisi yang sudah dibangun selama kurang lebih 4 tahun, bahwa Jokowi adalah keturunan Cina, rezim pro Cina, 10 juta pekerja Cina masuk ke Indonesia dan seterusnya, maka dengan satu menit video pengibaran bendera dan lagu kebangsaan China nanti malam, mungkin bisa dijadikan bensin penyulut api narasi hoax oposisi.
Narasi China saat ini mungkin sudah dibangun sedemikian rupa, agar saat penutupan Asian Games nanti malam, tulisan, meme dan video provokasi bisa langsung disebar ke mana-mana. Menyasar dan memanfaatkan orang-orang awam yang tak paham Asian Games. Dengan tujuan utamanya adalah menyerang Jokowi, baik secara personal maupun pemerintah. Menjadi pembenar bahwa rezim ini rezim China. Kira-kira begitu.
Agar nanti malam kita siap menjawab dan membalas, maka siang ini harus saya tuliskan alasan mengapa lagu kebangsaan China dan bendera China akan dikibarkan di GBK di upacara penutupan Asian Games 2018.
Jawabannya sederhana, karena China adalah tuan rumah Asian Games 2022. Maka sebagai tuan rumah, delegasi China akan datang ke Indonesia untuk menerima penyerahan mandat tuan rumah Asian Games.
Jika mendengar penjelasan seperti itu, kampret mungkin masih akan bilang “Ah paling itu hanya alasan yang dibuat-buat! Padahal tujuannya anu.”
Perlu diketahui, penyerahan penerima mandat tuan rumah Asian Games ini biasa dan sudah sejak dulu terjadi. Saat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah, 2014 lalu Ahok sebagai Gubernur Jakarta dan Alex Noerdin Gubernur Sumatera Selatan, datang ke Korea Selatan untuk menerima bendera OCA (Olympic Council of Asia). Lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih juga berkibar di penutupan Asian Games 2014 Korea Selatan. Ini semua adalah ritual Asian Games. Jadi para kampret tidak perlu provokasi atau membuat keributan dengan membodoh-bodohi orang lain.
Meski sudah kita antisipasi begini, sudah dijelaskan lebih dini, tapi kemungkinan bendera dan lagu kebangsaan China akan viral masih tetap ada. Karena tim kampret dan kelompok asal provokasi sudah terlanjur ada. Karena memang banyak orang yang awam dengan penutupan Asian Games, bahkan masih banyak yang belum bisa membedakan Asean dengan Asian. Dalam teori ekonomi, ada supply and demand. Ada kampret, ada masyarakat awam. Maka satu provokasi dengan menyembunyikan fakta sebenarnya, dimungkinkan sudah dapat menguras emosi publik.
Selama pemerintahan Jokowi, tim kampret sudah kerap melakukan hal-hal seperti ini. Sudah profesional dan selalu berhasil membuat keributan. Bukan karena pemerintah tak mampu menjelaskan, karena memang klarifikasi atau jawaban biasanya tak akan mampu melawan propagandaa dan hoax. Di sisi lain, massa atau rakyat awam di Indonesia jumlahnya banyak sekali. Rentan diprovokasi.
Jangankan hal-hal yang teknis dan ribet seperti Asian Games, bahkan fitnah Jokowi keturunan PKI atau China pun masih banyak yang percaya. Tidak percaya dengan ibunya sekarang karena dianggap hanya pencitraan. Haha
Apapun itu, pada akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi beserta seluruh panitia Asian Games 2018. Karena hingga saat ini, semua acara berjalan lancar tanpa hambatan. Indonesia sukses menjadi tuan rumah, sukses memberi ‘level’ baru dalam Asian Games 2018.
Asian Games sukses memberi dampak pada Indonesia, atlet diberi bonus 3 kali lipat dari sebelumnya dan diangkat jadi PNS. Venue olahraga diperbaiki dan menhabiskan dana lebih dari 6 triliun rupiah. Semua ini, aturan dan infrastruktur yang ada, akan tetap ada di Indonesia. Semoga bisa kita jaga and tingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi.
- Source : seword.com