Atlet Dulu Bisa Berakhir Jadi Buruh Cuci, Atlet Saat Ini Jadi PNS, Dapet Rumah Hingga Bonus 1,5 Miliar
Melihat fenomena Asian Games yang luar biasa, saya menemui begitu banyak cerita. Salah satu cerita tersebut ketika ngopi bareng rekan-rekan kerja di balkon lantai lima sambil menghilangkan kepenatan kerja untuk refresh otak.
Obrolan salah satunya adalah mengenai Asian Games yang menjadi fenomena dari pembukaan hingga perolehan mendali emas Indonesia yang naik berkali lipat dari sebelumnya. Bahkan sepanjang Indonesia berdiri, di era Jokowi saat inilah masa puncak sekaligus mulai bangkitnya Indonesia di bidang olahraga. Asian Games sukses, membangun mental juara sukses, Mantap gaes.
Soal pembukaan, gak usah diragukan, banyak mata terbelalak dan mulut berdecak kagum melihat kreativitas seni budaya, kerarifan lokal dan modern dipromosikan begitu apik. Belum lagi watak Indonesia asli ditunjukkan ketika Jokowi bersepeda motor dalam video, pemimpin yang baik itu ya seperti itu, mengutamakan rakyat, melayani, memberi jalan hingga harus berani mengambil gebrakan untuk menuju kesuksesan.
Yang menjadi menarik ketika partner kerja saya bilang, “kenapa saya gak jadi atlet aja ya dulu, badan sehat kalo menang Asean Games dapet rumah, bisa jadi PNS, dapet bonus 1,5 miliar lagi”, sambil tertawa terbahak-bahak. Memang sih dia pintar main bulutangkis.
Ucapan itu sebenarnya bukan tanpa sebab, sudah menjadi rahasia umum, bahwa dahulu, sebelum era Jokowi banyak atlet yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia berakhir tragis di masa tuanya.
Ada Hasan Lenni Haeni atlet dayung yang pernah menyabet 20 mendali namun pada akhirnya harus bernasib tragis menjadi buruh cuci. Ada Elias Pical, juara tinju dunia di tahun 1985 yang berakhir menjadi satpam. Hasan Lobubun, juara nasional tinju di tahun 1887 yang berakhir jadi gelandangan dan pemulung di Jakarta. Dan masih banyak lagi atlet Indonesia berakhir dengan merana pada masa tua karena tidak mendapat perhatian dari pemerintah.
Sederet kisah pilu para mantan atlet tidak berlaku lagi di masa pemerintahan Jokowi. Atlet begitu diperhatikan, segala urusan birokrasi dipermudah untuk urusan olahraga. Infrastruktur untuk keperluannya pun diperhatikan. Nasib para atlet yang mengharumkan nama bangsa pun sudah diperhatikan.
Jika dulu sampai ada atlet berprestasi bunuh diri setelah pensiun karena bingung cari pekerjaan, saat ini atlet berprestasi mendapatkan pekerjaan sebagai PNS. Bukan hanya pekerjaan, rumah pun di dapat, tidak akan ada ceritanya atlet penyumbang emas jadi gelandangan.
Dulu itu atlet kita gak keurus bukan lantaran gak ada uang, buktinya wisma atlet di Hambalang aja mangkrak karena korupsi. Dulu sebelum era Jokowi, ketika saya melihat berita di TV ada pemain sepakbola yang gak digaji sampai berbulan-bulan kasihan. Dari situ saya mikir, gimana olahraga di Indonesia bisa bersaing sama Negara lain.
Kalau dulu saya berandai-andai jika punya anak gak akan memperbolehkannya menjadi atlet, sebab MADESU alias masa depan suram gaes. Tetapi kalau pemerintahannya seperti Jokowi terus, maka saya akan senang jika anak saya bisa jadi atlet. Sebab selain dapat mengharumkan nama bangsa dan disegani oleh Negara lain, paling tidak kita gak perlu pusing tentang masa depan ya gaes. Bayangin aja, dapet rumah, uang 1,5 miliar ditambah lagi jadi PNS.
Kemarin waktu makan siang anak-anak dikerjaan sampai ngobrol dan bayangin sepasang suami istri yang dapet mendali emas di Asian Games kemarin. Kaya mendadak, bisa untuk modal usaha dan membuat padepokan pencak silat itu.
Seperti kita ketahui bersama, pencak silat sekarang banyak disorot oleh dunia. Jika dulu kungfu dari Cina yang mendominasi perfilman, saat ini aktor kita yang jago pencak silat banyak dilirik dan akhirnya jadi artis Hollywood gaes….
Kalau dulu orang Asia ada Jacky Chan, saat ini ada Iko Uwais yang sudah banyak jam terbang dan jangan lupa ada kang Yayan, meskipun sering berperan sebagai penjahat, wakakkk….Ini mah keren banget Indonesia kita.
Nah atlet kita kan banyak memborong di cabang olahraga pencak silat, ini bisa dijadikan focus pemerintah, supaya banyak orang luar negeri sono berbondong-bondong belajar pencak silat. Biar gak Cuma kungfu Saolin aja yang terkenal, sudah saatnya Indonesia yang kaya akan budaya, serta kearifan lokal menjadi sorotan dunia. MERDEKA!!!
- Source : seword.com