Di Inggris, Anjing Dilatih Untuk Bisa Mendeteksi Dini Kanker! Gini Nih Caranya..
Para anjing dilatih dengan cara mengendus 2.000 sampel urin dan feses yang diambil dari sebuah rumah sakit di Inggris Utara.
Beberapa anjing yang mampu mendeteksi “kehadiran” kanker usus lantas diikut sertakan dalam percobaan serupa yang pertama kali dilakukan di Inggris.
Medical Detection Dogs yang merupakan penanggung jawab dalam pelatihan ini mengatakan “jika anjing-anjing yang kami latih berhasil mendeteksi kanker kolorektal melalui sampel urin, maka sangat mungkin di masa depan akan ada pemeriksaan non invasif yang mampu mendeteksi dini penyakit kanker.”
Untuk melatih keakuratan anjing-anjing ini dalam mendeteksi penyakit, sejumlah masyarakat baik yang sehat maupun sakit secara sukarela bersedia dilibatkan dalam pelatihan ini. Selanjutnya, mereka semua dibawa ke Yorkshire Hospital NHS.
Untuk diketahui, para anjing ini memiliki indera penciuman yang sangat tajam dikarenakan mereka memiliki 300 juta reseptor bau yang ada di hidungnya. Sebagai perbandingan, jumlah reseptor bau anjing 60 kali lebih banyak ketimbang manusia pada umumnya yang hanya memiliki sekitar lima juta reseptor bau.
Menurut Medical Detection Dogs, para anjing yang lolos pelatihan sejak awal telah menunjukkan bahwa mereka memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Buktinya, hingga kini tingkat keberhasilan pendeteksian dini kanker prostat melalui sampel urin mencapai 93%.
Peningkatan Metode Skrining
Diharapkan metode inovatif terbaru ini nantinya bisa mengurangi tindakan pemeriksaan invasif yang saat ini kerap digunakan untuk skrining penyakit.
Sebagai informasi, saat ini hanya ada 60% pasien yang benar-benar serius menjalani prosedur skrining. Mengomentari hal ini, para ahli kesehatan menduga alasannya karena ketidaknyamanan yang dirasakan pasien saat melakukan prosedur skrining tradisional.
Ian Hunter, seorang konsultan operasi kolorektal menagatakan, rendahnya persentase prosedur skrining saat ini bisa saja disebabkan oleh ketidaknyamanan pasien yang diminta untuk memeriksakan fesesnya.
Saat ini, masyarakat Inggris yang berusia di atas 6o tahun diminta untuk memeriksakan kesehatan usus mereka dengan menggunakan kit sampling yang dirancang khusus untuk mendeteksi adanya darah di feses mereka.
Sayangnya, pemeriksaan semacam ini tidak benar-benar bisa mendeteksi kehadiran kanker dalam tubuh pasien. Sebaliknya, pemeriksaan ini hanya mampu mengecek keanehan tingkat darah pasien.
Jika benar dideteksi adanya darah dalam feses, seorang pasien akan diminta untuk kembali berkonsultasi dengan dokter.
Selanjutnya, sang pasien diwajibkan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyakitkan seperti memasukkan kamera ke dalam rektum guna memeriksa ada atau tidaknya kehadiran tumor ganas.
Sebaga informasi, menurut Penelitian Kanker Inggris sebanyak 57% masyarakat Inggris dan Wales berjuang menghadapi penyakit kanker usus yang telah dideritanya selama 10 tahun atau lebih.
- Source : sputniknews.com