www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Refleksi Zaman Now 6 Karakter Manusia Indonesia Menurut Mochtar Lubis

Penulis : Cak Soed | Editor : Indie | Selasa, 17 April 2018 14:44

Melihat panasnya situasi politik Indonesia beberapa tahun terakhir, yang berawal dari Pilkada DKI yang sarat dengan issue SARA, penggunaan ayat dan mayat, yang walaupun disangkal oleh KPU, KPUD dan pemenang kontestasi itu sendiri bukti digital dan berita-berita sudah terlanjur ada dan tidak bisa dihapuskan. Kita terperangah bagaimana bisa seorang yang jujur lurus dan benar-benar berjuang membangun tanpa pamrih seperti Ahok terjungkal oleh gelombang demo dan isu SARA. Yakinlah semua ada rahasianya, rahasia bagaimana bisa mengumpulkan katanya jutaan orang untuk demo bukan sekali saja bahkan bergelombang. Diluar kasus politik sekarang sedang marak penipuan Travel Umroh, ribuan bahkan ratusan ribu orang ditipu bukan saja oleh satu Travel saja bahkan banyak Travel, bayangkan orang mau beribadah kok ditipu. Sebelumnya ada lagi orang sakti yang bisa menciptakan uang, pengikutnya juga banyak, konon kalangan terpelajar bahkan ada professor pula. Kalau hal itu belum membuat kita pusing ada lagi akhir-akhir ini banyak pejabat yang terhormat tertangkap KPK (Komisi Pemberantasa Korupsi). Diluar itu ada lagi politisi yang kerjanya sibuk nyinyirin pemerintah dan ada juga dosen fiktif yang bilang kalau Kitab Suci itu Fiksi hadeuh jadi kita beragama fiksi juga dong.

Karena penasaran kok begitu ruwetnya dan banyak sekali hal-hal yang aneh dan tidak masuk akal terjadi di Indonesia tidak sengaja saya menemukan artikel tentang Bapak Mochtar Lubis dalam pidato kebudayaanya di Taman Ismail Marzuki pada 6 April 1977, mengungkapkan bahwa ada 6 karakter manusia Indonesia, menarik bukan bahwa 40 tahun yang lalu Mochtar Lubis sudah menguraikan tentang karakter manusia Indonesia, nah apa yang Mocthar Lubis lihat dimasa lalu apakah relevan dengan zaman now dan apa yang bisa kita pelajari dari 6 karakter manusia tersebut, baiklah kita lihat karakternya seperti berikut tetapi penjelasan dan contohnya adalah pemahaman dan contoh dari penulis sendiri,

Wah ternyata ini cocok sekali dengan apa yang kita lihat baru-baru ini, bisa dilihat dari para koruptor yang tertangkap KPK, mereka langsung berbusana bebrbau reliji saat . Contoh lain para penjahat wanita begitu tertangkap langsung deh berbusana tertutup layaknya orang baik suci dan tak bercela. Yang lucu lagi ada jargon biar korupsi asal santun.

Ini contohnya banyak saat para koruptor ditanya wartawan biasanya mereka akan berkata “Ini adalah cobaan” mereka tidak pernah mau mengakuti bahwa mereka salah, contoh lain lagi politisi gaek yang bilang bahwa pemerintah melakukan pengibulan, eh saat ditanya datanya dia ngeles, less…enggan bertanggung jawab. Eh malah kemarin si politisi bau tanah ini malah memprovokasi dan memecah belah umat, dirumah ibadat lagi, kita lihat saja apa memang dia mau tanggung jawab.

Nah ini, berjiwa feodal atau keningratan atau darah biru, pengennya disanjung-sanjung dan diangkat-angkat, sampai-sampai buka baju dan pamer perut gendut diangkat-angkat dan dipuja-puja para pendukungnya, kalau bukan berjiwa feodal mau bilang apa lagi nah.

Ini yang masih terjadi di jaman now , jaman Android begini Jin dan Jun masih saja dipercaya, bahkan kalau mau duduk jadi anggota dewan yang terhormat sampai ada yang berendam di sungai dimalam Jumat Kliwon.

Ini mungkin yang sedikit positip dari sifat-sifat yang lain, entah kenapa yang orang Indonesia dikatakan sangat artistic berjiwa seni kreatif, sehingga mengeruk sampah dikali kotor nan hitampun hanya pakai tangan, padahal pake alat berat cepat bangetpun selesainya. Apakah artistic ini termasuk didalamnya pintar mengolah kata, mungkin saja.

Watak atau sifat yang lemah, plin-plan, dilain waktu bilang rumah tanpa DP lalu berubah jadi rumah DP Nol, lalu berubah lagi jadi DP Rp. 0,- hadeuh kok beruba-ubah terus ya.

Belajar dari sifat-sifat atau karakter manusia Indonesia yang diuraikan oleh Mocthar Lubis walaupun mungkin saja tidak lengkap buat saya sudah semakin terang benderang, kenapa terjadi suasana seperti Pilkada di Jakarta, kenapa Ahok yang berjuang bagi kemakmuran rakyat malah berakhir tragis di penjara, makin jelas kenapa banyak hoax beredar dimasyarakat, makin jelas kenapa banyak orang nyinyir kepada pemerintahan Jokowi yang sudah kerja kerjas membangun negera ini. Makin terang benderang kenapa KPK dimusuhi oleh sebagian orang, makin jelas kenapa orang santun dan berabaju relijius kok malah tertangkap tangan melakukan korupsi dan suap.

Mungkin saja para konsultan politik mengerti 6 karakter dari Mochtar Lubis ini, lalu diolah dan massa lalu dimanipulasilah, sehingga massa bisa dimobilisasi dan diarahkan sekehendak hati mereka.

Para pendukung Jokowi harus waspada terhadap hal ini, harus ada gerakan yang massiv baik dari pemerintah maupun dari mesin partai pendukung untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat, lawan semua informasi hoax dengan informasi yang benar, yang lebih massive. Sehingga rakyat semakin sadar dan tercerahkan, 6 sifat manusia Indonesia ini harus diubah dengan pendidikan karakter baik disekolah maupun dirumah nah ini pekerjaan rumah buat Mendiknas dan semua jajarannya termasuk Kementrian Agama, agar agama tidak dimanipulasi oleh segelintir orang untuk kepentingan golongan tertentu.


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar