China memperingatkan AS akan konsekuensi serius serta dampak negative dari Perang Perdagangan
Menanggapai tarif tinggi yang Presiden AS Donald Trump tetapkan pada barang-barang asal China dalam perang perdagangan yang baru, Beijing telah memperingatkan pihaknya “siap mempertahankan segala kepentingan nasionalnya,” namun mengatakan kalau pihaknya tetap berharap adanya kerjasama saling menguntungkan antara kedua negara.
Dalam Forum Pengembangan China yang digelar di Beijing, Wakil Perdana Menteri negara Han Zheng memperingatkan kalau perang perdagangan ini akan membahayakan seluruh pihak yang terlibat, kendati demikian dirinya tidak mengungkapkan potensi tindakan balasan yang mungkin dilakukan Beijing terhadap AS.
“Perang perdagangan tak akan menguntungkan pihak manapun. Perang ini hanya akan menggiring kita pada berbagai konsekuensi serius dan dampak negatif,” ujarnya
Sementara Han tidak menyebutkan nama Presiden Trump, ucapannya muncul dua hari usai Menteri Perdagangan China mengungkap berbagai daftar barang asal AS senilai $3 milyar meliputi daging babi, anggur dan kepingan aluminium yang dipertimbangkan negara untuk dikenakan tarif impor sebagai tanggapan atas kenaikan tarif impor baja dan aluminum yang telah disetujui Trump, serta kemungkinan adanya lonjakan tarif pada berbagai barang asal China senilai $30 milyar.
Di luar peringatan itu, sang Wakil Perdana Menteri juga mendesak pemerintah lainnya untuk “saling bekerja sama layaknya para penumpang yang berada di kapal yang sama” dan “membuat globalisasi ekonomi menjadi lebih terbuka, inklusif, seimbang dan menguntungkan untuk seluruh pihak.” Han juga telah menegaskan kembali janjinya yang membayangkan sistem pasar terbuka China, menciptakan banyak peluang baru bagi perusahaan-perusahaan asing.
Sebelumnya pada minggu ini, Liu He, Wakil Perdana Menteri dan seorang penasehat ekonomi untuk Xi Jinping, melakukan percakapan via telepon dengan Sekretaris Keuangan AS Steven Mnuchin, mengungkapkan kesiapan Beijing “untuk mempertahankan segala kepentingan nasionalnya” dan berharap “kedua belah pihak tetap bersikap rasional.”
Presiden Donald Trump bru-baru ini menandatangani sebuah memo yang menerapkan tarif ekstra senilai $60 milyar pada China terkait berbagai dugaan pencurian intelektual yang menambah ketegangan antara Beijing dan Washington terkait kebijakan perdagangan. Sebagai tanggapan atas pengenaan tarif baru terhadap berbagai barang asal China, Beijing, yang telah lama menjadi importir limbah komoditi yang masih bisa didaur ulang terbesar di dunia, menolak untuk mengangkat larangannya terhadap impor limbah luar negeri, memaksa Washington dan negara-negara lainnya mencari alternatif lain untuk membuang limbah mereka.
Otoritas China telah mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali tindakan tersebut, mengatakan kalau mereka akan melancarkan tindakan balasan terhadap AS terkait penetapan tariff baru yang dikenakan pada berbagai produk asal China.
- Source : sputniknews.com