Kerajaan yang tak ajaib? Banyak pekerja Disneyland yang miskin dan tak memiliki rumah, serikat pekerja mengatakan
Serikat Disneyland saat ini menuntut upah yang lebih tinggi usai sebuah survey baru mengungkap kalau banyak pekerja di taman bermain California tersebut berjuang memenuhi kebutuhannya dan beberapa bahkan telah kehilangan tempat tinggalnya sementara keuntungan perusahaan terus melambung tinggi.
Sebuah survey yang dilakukan terhadap 5.000 pekerja di Disneyland Resort di Anaheim, California menemukan kalau banyak pekerjanya yak tak mampu membeli bahan makanan dasar dan obat-obatan. Sebelas persen pekerja bahkan mengatakan kalau mereka seorang tuna wisma dalam dua tahun terakhir. Penemuan ini muncul dari laporan serikat pekerja 'Working for the Mouse', yang dilakukan oleh para peneliti di Occidental College dan Economic Roundtable dan rilis pada hari Rabu.
Kelompok yang terdiri dari 11 serikat sebagai penggerak di belakang survey ini meminta Disneyland Resort untuk meningkatkan upah dasar karyawannya menjadi $20 per jam.
“Saya telah bekerja di Disneyland selama hampir 28 tahun dan saya diupah kurang dari $20 per jamnya. Jika suami saya tak membantu membayar semua tagihan dan kebutuhan hidup lainnya, saya akan tinggal di mobil saya, atau lebih butuknya, menjadi seorang tuna wisma,” seorang penjual barang dagangan yang tak disebutkan namanya mengatakan dalam survey tersebut, yang dilakukan pada bulan Oktober 2017.
Upah rata-rata perjam karyawan Disneyland Resort sesungguhnya turun sebanyak 15 persen dari tahun 2000 sampai 2017, dari $15,80 menjadi $13,36 usai penyesuaian inflasi. Disneyland menghasilkan lebih dari $3 milyar pendapatan dari Walt Disney Company di tahun 2016.
Lebihd dari 85 persen pekerja berserikat di Disneyland menghasilkan kurang dari $15 per jam nya. Hampir tiga perempat dari mereka mengatakan kalau mereka tak menghasilkan cukup uang untuk dapat membeli berbagai kebutuhan dasar tiap bulannya, survey mengungkapkan. Lebih dari setengah pegawai mengungkapkan kekhawatirannya akan diusir dari tempat tinggal mereka.
“Saya memiliki pekerjaan dengan jam penuh yang tidak membiarkan saya bisa hidup layaknya manusia. Tingkat tekanan dan kekhawatiran saya sangat tinggi karena saya kerap berhutang, menanyakan orang-orang apakah saya bisa meminjam uang sekedar untuk berangkat kerja,” seorang pekerja penuh waktu yang tak disebutkan namanya mengatakan dalam survey.
Disney sendiri menyebut survey tersebut tak akurat dan mengatakan kalau surveynya tidak mewakili perasaan dari 30.000 pegawai atau “anggota peran” yang bekerja di resort tersebut.
“Survey yang tak akurat dan tak ilmiah ini dibayar atas dasar kepentingan politik yang didukung oleh serikat kerja dan hasilnya sengaja terdistorsi,” jurubicara Disney, Suzi Brown mengatakan pada Orange County Register.
“Sementara kami mengakui adanya tantangan sosial-ekonomi bagi banyak orang yang tinggal di California selatan, kami memikirkan kesejahteraan pegawai kami,” Brown menambahkan.
Dalam sebuah survey CNBC terbaru, California berada di tingkat ketiga sebagai negara bagian termahal di AS dalam sektor biaya hidup, setelah Hawaii dan New York.
Taman bermain pertama Disney dibuka pada tahun 1955. Taman bermain ini menarik perhatian lebih dari 27,2 juta pengunjung di tahun 2016. Walt Disney Company sendiri disebut sebagai “perusahaan paling dikagumi peringkat ke enam di dunia” oleh Fortune Magazine di tahun 2018.
- Source : www.rt.com