Moskow: Rusia, Jepang memerlukan skema kerja sama yang saling menguntungkan
TOKYO (Sputnik). Rusia saat ini sedang mengusahakan adanya skema kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ekonomi dengan Jepang, yang dapat berkontribusi menguatkan rasa percaya diantara dua negara tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov mengatakan pada hari Selasa.
“Tujuan kami adalah untuk menggunakan skema bisnis yang benar-benar saling menguntungkan, yang akan memenuhi segala kepentingan berbagai perusahaan kedua negara, mendorong kerja sama antar wilayah yang bertetangga, Sakhalin Oblast dan Hokkaido, dan tentu saja, membuat kontribusi nyata untuk menguatkan kepercayaan antara dua negara ini,” ujar Morgulove pada pembicaraan ronde ketiga yang ditujukan membahas berbagai aktivitas gabungan menyangkut masalah wilayah Kurils selatan yang disengketakan.
Menurut Morgulov, pembicaraan tersebut akan berbuntut pada keberhasilan jika pembicaraannya terlindung dari kepentingan politik.
“Saya percaya diri kalau kita secara tegas mematuhi segalam pemahaman dan peraturan bersama yang telah dicapai dan secara berhati-hati melindungi proses negosiasi kami dari segala kepentingan politik, maka kami akan mampu menyelesaikan sejumlah masalah sulit yang tersisa dan mencapai hasil yang benar diharapkan,” Morgulov menambahkan.
Wakil Menteri Luar Negeri Senior Jepang, Takeo Mori dan Eiichi Hasegawa, seorang penasehat khusus untuk Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ikut ambil bagian dalam pembicaraan dengan delegasi Rusia tersebut.
Hubungan antara Jepang dan Rusia telah lama pelik, kedua negara tidak pernah menandatangani sebuah kesepakatan perdamaian tetap usai berakhirnya Perang Dunia II. Kesepakatan tersebut tidak tercapai karena adanya sebuah pertentangan terkait empat pulau yang diklaim oleh kedua negara yakni Iturup, Kunashir, Shikotan dan Habomai, yang disebut sebagai wilayah Kurils Selatan oleh Rusia.
Usai kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Jepang pada bulan Desember tahun 2016, hubungan antara kedua negara mulai mencair dikarenakan Moskow dan Tokyo sepakat untuk mengembangkan berbagai proyek gabungan terkait pulau-pulau tersebut.
- Source : sputniknews.com