www.zejournal.mobi
Kamis, 28 November 2024

Katanya Pro Rakyat Kecil Kok Anies-Sandi Didemo Sopir Angkot?

Penulis : Daniel Setiawan | Editor : Indie | Selasa, 23 Januari 2018 18:28

Penataan kawasan Tanah Abang untuk memberikan kesempatan kepada pedagang kaki lima (PKL) untuk berusaha oleh Anies-Sandi tanpa merasa takut dikejar-kejar Satpol PP, kini menuai protes. Setelah ombudsman menyatakan akan memanggil Anies Baswedan untuk berdiskusi mengenai penggunaan jalan raya untuk kawasan berjualan karena dianggap banyak melanggar Undang-undang , kini kebijakan Anies tersebut diprotes oleh para sopir angkot jurusan Tanah Abang.

Jika Sandiaga Uno semula mengklaim bahwa penataan kawasan Tanah Abang tersebut dapat menurunkan kemacetan hingga 56% dari biasanya. Menurut Sandi data tersebut diperoleh dari aplikasi Waze yang mana dilaporkan oleh pengguna aplikasi tersebut pada tanggal 26 Desember 2017. Klaim dari Sandiaga Uno ini memang terasa lucu, bagaimana kawasan Tanah Abang bisa macet kalau pada hari tersebut masih dalam suasana hari libur. Dan juga kalau jalan ditutup, jelas saja di kawasan tersebut menjadi sepi pengendara roda empat atau pun roda dua yang melintasi. Yang lebih lucu lagi, Sandi memakai aplikasi Waze sebagai acuannya dalam menghitung kemacetan kawasan Tanah Abang.

Berkali-kali sudah Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya meminta Pemprov DKI Jakarta mengembalikan fungsi Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Karena penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang tersebut mengganggu arus lalu lintas. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra pun mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memindahkan Pedagang Kaki Lima di Jalan Jatibaru Raya tersebut ke tempat lain.

Namun permintaan dari Ditlantas Polda Metro Jaya ini seperti angin lalu bagi Anies-Sandi, karena sampai sekarang aktivitas PKL di Jalan Jatibaru Raya tetap berjalan seperti biasanya, dan sepertinya tidak ada respon sama sekali dari Pemprov DKI atas himbauan Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut. Bahkan Anies-Sandi tetap membanggakan kebijakan mereka yang sarat dengan pelanggaran tersebut.

Bahkan Sandiaga Uno pun pernah menyatakan bahwa penataan PKL kawasan Tanah Abang hanya ramai di media sosial, tetapi aman tenteram di alam nyata. Sandiaga Uno pun mengklaim bahwa penataan PKL di kawasan Tanah Abang tidak ada yang protes, malahan mereka mendukung kebijakan tersebut.

"Yang protes ini (orang di) media sosial, sedangkan yang ada di sana itu kami baru kaji dengan survei dan setiap minggunya kami akan review ulang," ucap Sandiaga seusai rapat bersama Menteri BUMN Rini Soemarno di kawasan wisata kuliner Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).

Benarkah bahwa penataan PKL di kawasan Tanah Abang hanya ramai di media sosial seperti klaim dari Sandiaga Uno? Apakah mereka yang beraktivitas di sana sehari-hari tidak protes seperti yang dikatakan oleh Sandiaga Uno?

Dan hari Senin (22/1) para sopir angkot jurusan Tanah Abang menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, DPRD DKI dan Mahkamah Agung. Protes ini mereka lakukan, karena penutupan Jalan Jatibaru Raya tersebut menyusahkan mereka. Selain membuat jalan di sekitar Tanah Abang jadi macet, penutupan jalan tersebut juga membuat penghasilan mereka berkurang.

Menurut para sopir angkot bukan hanya mereka saja yang akan menggelar unjuk rasa, tetapi para pedagang dan kurir juga akan ikut berdemo. Jadi, kesimpulan Sandiaga Uno yang menyatakan bahwa penataan PKL kawasan Tanah Abang hanya mendapatkan protes di media sosial kini terbantahkan.

Kebijakan Anies-Sandi yang hanya untuk mengakomodasi keberadaan PKL tersebut terbukti telah menyalahi peraturan yang ada, di mana hanya menguntungkan satu pihak tetapi justru menyusahkan masyarakat banyak yang menggunakan Jalan Jatibaru Raya sebagai akses perekonomian mereka.


Berita Lainnya :

Kita memang tidak alergi penataan PKL yang akan dilakukan oleh Anies-Sandi. Justru kita sangat mendukung. Tetapi penataan PKL dengan mengorbankan hal yang lebih besar, justru sangat kita sesalkan. Apalagi kebijakan tersebut menabrak segala peraturan yang ada. Yang mana seakan-akan Anies-Sandi lebih berkuasa dari perundang-undangan yang lebih tinggi serta tidak menghormati Undang-undang yang ada.

Dengan aksi demo sopir angkot Tanah Abang ini, kita harapkan Anies-Sandi dapat menyadari kekeliruan mereka dalam menata PKL kawasan Tanah Abang. Dan semoga Anies-Sandi segera memindahkan PKL yang menggunakan Jalan Jatibaru Raya sebagai tempat berjualan ke tempat lain yang lebih representatif. Semoga.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar