Turki berencana merekrut hampir 43.000 personil militer di tahun 2018
MOSKOW (Sputnik) Sekitar 43.000 personil militer akan bergabung dengan Pasukan Bersenjata Turki di tahun 2018, kantor berita Anadolu melaporkan pada hari Selasa, mengutip sebuah sumber militer.
Menurut kantor berita tersebut, pasukan tentara tersebut diharapkan untuk merekrut khususnya sekitar 9.000 petugas, lebih dari 13.000 sersan, dan 20.500 prajurit.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa hampir 9.000 prajurit dipecat dari angkatan darat karena diduga terkait dengan gerakan ulama Islam Fethullah Gullen, yang mengacu pada Fethullah Terrorist Organization (FETO) dan dituduh oleh Ankara sebagai otak dari upaya penggulingan pemerintahan yang gagal di tahun 2016.
Tindakan tersebut djadwalkan digelar usai pemecatan sejumlah 2.756 orang dari sektor layanan public baru-baru ini, termasuk 637 personil militer, 360 anggota pasukan gendarmerie, dan 150 sarjana atau personil universtas lainnya, yang diklaim penting guna menghapus ancaman yang diduga dilakukan oleh Gulen dan para pendukungnya, meskipun berbagai kritik global mengatakan bahwa Ankara dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan kekuatannya untuk meredam perselisihan budaya dan politik.
Sebuah upaya militer penggulingan pemerintahan yang terjadi di Turki pada tanggal 15 Juli, 2016, usai Ankara menuduh Gulen, yang telah tinggal di Amerika Serikat sejak tahun 1999, dan para pengikutnya memainkan peran kunci dalam upaya tersebut. Meskipun usaha penggulingan itu dapat diredam keesokan harinya, upaya ini mengakibatkan lebih dari 240 orang tewas dan diperkirakan 2.000 lainnya terluka.
- Source : sputniknews.com