www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Krisis Keuangan di Uni Eropa: ‘Bagai Gajah Besar Dalam Ruangan Yang Seorang pun Tak Dapat Melihatnya’

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Selasa, 17 Oktober 2017 10:13

Dikarenakan berbagai media mainstream fokus pada isu seperti Inggris yang meninggalkan blok Uni Eropa dan Catalonia Spanyol yang menginginkan kemerdekaan, banyak orang yang nampaknya melupakan fakta bahwa sebuah potensi krisis keuangan di Uni Eropa dapat menjadi resiko serius lainnya terhadap keberadaan blok tersebut.

Mantan gubernur dari Bank Pusat Cyprus, Panicos Demetriades, yang memerintah pada saat krisis keuangan berlangsung pada tahun 2012, mendiskusikan bagaimana dan kenapa krisis mungkin meletus, menggunakan negara Eropa yang relative kecil itu sebagai contohnya.

Menurut seorang pakar, ketika dihadapkan pada krisis keuangan “akan ada banyak hal yang terjadi” secara tidak diduga-duga.

Namun, “selalu ada seekor gajah besar di ruangan yang tak seorang pun dapat lihat”, ucap pakar tersebut.

Dalam kasus Cyprus, “sistemnya menjadi sangat riskan dan alasan akan hal itu adalah masuknya uang dari luar negeri.” Sistem bank menjadi berlipat ganda ukurannya antara tahun 2005 dan 2011, dan sebagai dampaknya “negara Cyprus yang kecil, terkait dengan ukurannya, telah memiliki dua bank terbesar di Eropa.”

Demetriades menekankan bahwa selalu ada dua sisi koin, dan lonjakan keuangan jangka panjang di Cyprus kemudian mengakibatkan penurunan keuangan yang cepat.

“Benih dari krisis ini selalu berada pada proses ledakan, ledakan itulah yang menjadi penyebab krisis ini,” ujar Demetriades.


Berita Lainnya :

“Sayangnya ketika uang tersebut masuk dengan sangat cepat, resiko perbankan tidak dikelola dengan baik, sebagian karena orang-orang meremehkan resiko-resiko tersebut,” ucap sang analis. “Ada sebuah model bisnis yang menarik arus masuk modal. Banyak firma hukum yang terhubung secara politis memainkan peran penting di dalamnya. Mereka sangat gembira dengan sistem peraturan dan pengawasan perbankan yang relative longgar sehingga memungkinkan resiko tersebut meningkat.”

Menurut sang analis, “ketika semua ini berbenturan”, hal ini akan menjadi sebuah “goncangan hebat” untuk banyak banker dan perwakilan institusi keuangan.

Pada waktu yang bersamaan, Demetriades percaya bahwa Uni Eropa harus belajar dari apa yang telah terjadi untuk menghindari krisis serupa di masa depan.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar