www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Kejahatan Yang Murni

Penulis : Jack Hanick | Editor : Indie | Rabu, 11 Oktober 2017 10:02

Presiden Trump menyebut pembunuhan massal di Las Vegas “sebuah tindakan murni kejahatan”. Apa maksudnya dengan murni kejahatan? Jawabannya memiliki berbagai makna berbeda di budaya Barat dan Kristen Ortodoks.

Kejahatan di budaya Barat berarti semacam bentuk kekacauan jiwa. Pembunuhan massal mencerminka bentuk paling ekstrim dari psikologi yang abnormal. Ketika salah satu kejadian mengerikan ini terjadi, pihak Barat dan media massanya selalu terkejut bahwa seseorang dapat melakukan tindakan seperti itu. Pencarian untuk jawaban akan hal itu berpusat pada penjelasan psikologis. Hal yang memicu tindakan tersebut dapat berupa hal berbau agama atau fanatisme dalam politik, krisis personal secara tiba-tiba, penggunaan obat-obatan atau kondisi berada dibawah obat-obatan. Sayangnya, berbagai jawaban ini tidak memberikan tindakan pencegahan atau penyembuhan. Kemudian percakapan berbalik secara cepa tentang kontrol senjata. Namun, pengetatan control senjata di berbagai kota masih belum menghentikan berbagai pembunuhan.

Budaya Ortodoks menawarkan analisa yang berbeda. Kejahatan bukanlah sebuah fungsi dari dunia material melainkan hadir dalam dunia spiritual. Manusia menginjakkan satu kakinya di dunia material dan satunya lagi di dunia spiritual. Dunia Barat yang sekuler telah menolak penjelasan ini karena dianggap sebagai sebuah pandangan dunia abad pertengahan. Dalam sistem kepercayaan dunia sekuler Barat, fenomena apapun tidak dijelaskan, fenomena ini akan dijelaskan seiring berjalannya waktu. Tuhan dan kejahatan tidak boleh masuk ke dalam diskusi ini. Namun dikarenakan berbagai pembunuhan massal terus terjadi dan berbagai usaha psikologis gagal dilakukan, makan sebuah penjelasan dalam Kristen Ortodoks patut ditelusuri.

Saudara laki-laki dari sang penembak mengatakan bahwa sang penembak tidak memiliki agama dan kepentingan politik apapun. Dapatkah kita berasumsi bahwa sang penembak mengalami kekosongan spiritual? Agama Ortodoks menyatakan bahwa kondisi yang seperti itu dapat membuat kejahatan masuk dengan mudah ke dalam hidup seseorang. Dunia spiritual menguasai pemikiran dan fisik.

Bagi dunia luar, sang penembak ialah pribadi yang senang hidup menyendiri, tapi bukanlah indivdu yang berbahaya; pastinya bukan murni kejahatan. Dalam agama Ortodoks, hal ini merupakan sebuah dosa jika bertindak terhadap godaan yang membuka pintu kejahatan. Dalam kasusu yang ekstrim, hal ini dapat merujuk pada sebuah kejahatan yang murni.

Sang penembak merupakan pejudi kelas atas. Dalam diskusi di sebuah media massa AS, tidak disebutkan efek negatif dari judi yang dilakukan secara professional terhadap seseorang. Namun dia merupakan kebalikannya, seorang pejudi sukses yang sering menang melawan bandar judi itu sendiri. Industri perjudian mengklaim dengan cepat bahwa dia tidak memiliki hutang judi meskipun itu bukan berarti dia tidak kecanduan judi. Jendela di lantai atas hotel tersebut sangat sulit untuk dipecahkan, untuk mencega adanya bunuh diri akibat kekalahan dalam berjudi. Dia membutuhkan sebuah palu godam untuk memecahkan jendela tersebut.


Berita Lainnya :

Di berbagai film Hollywood, tipe orang seperti ini, yang dapat mengalahkan bandar judi adalah orang yang dipuja. Sang penembak tersebut sudah pasti memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Di Las Vegas, Penjudi kelas atas sering diberikan banyak fasilitas gratis untuk mendorong mereka melanjutkan perjudian. Mereka mendapakan kamar hotel mewah, makan malam gratis dan ditawarkan minuman cocktail gratis oleh para wanita cantik, semuanya dilakukan untuk menguras uang mereka. Seiring sensasi resiko judinya mulai berkurang, sang penjudi memerlukan dosis resiko yang lebih tinggi, seperti halnya seorang pecandu obat-obatan.

Las Vegas dengan bangga menyebut wilayahnya sebagai “Kota Dosa”. Kelebihan kota ini adalah semua norma dan perilaku dapat dilakukan. Kota tersebut bahkan juga menyuarakan slogan “Apa yang terjadi di Vegas, tetaplah di Vegas”. Vegas mendorong orang-orang untuk melakukan dosan dan memberikan mereka banyak godaan. Setelah mereka meninggalkan Vegas, tak ada konsekuensi dari perilaku ini. Tidak ada yang bertobat. Bahkan di Vegas tidak ada hukum moral yang kuat, hanya ada hukum buatan manusia dimana hampir semuanya dapat dilakukan.

Telah ada kasus lainnya dari seorang pejudi professional yang melakukan pembunuhan massal. Pada bulan Juni sebuah serangan terhadap kasino di Manila mengakibatkan 37 orang tewas. Sang penembak itu memiliki masalah dalam kehidupan pribadinya, termasuk banyak terlilit hutang perjudian.

Kekosongan spiritual dari kedua pria ini hanya dapat disembuhkan melalui cara spiritual. Pilihan yang kita semua hadapi adalah: Apakah kita mengisi kekosongan ini dengan mendekatkan diri pada Tuhan atau membiarkan kejahatan mengendalikan kita? Kita sangatlah tidak berdaya untuk mengisi kekosongan ini hanya dengan diri kita sendiri. Tak peduli seberapa keras kita mencoba.


- Source : katehon.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar