China Lampaui Inggris dan Amerika dibidang “Robotika dan Kecerdasan Buatan”
Sebuah studi terbaru yang dibuat oleh Infosys, menyusun peringkat setiap negara berdasarkan indeks kematangan AI (Kecerdasan Buatan), memberikan skor persentase koresponden dari masing-masing negara, sebagaimana dilansir dari Telegiz.com.
China mendapat skor tertinggi dengan meraih sekitar 56 persen, jelas mencerminkan tumbuhnya reputasi sebagai salah satu kekuatan teknologi paling inovatif di dunia. Dan menjadikannya sebagai pemimpin global dalam bidang robotika dan AI.
Mengikuti di belakangnya adalah India dan Jerman dengan skor masing-masing 55 dan 53 persen. Menariknya adalah bahwa AS yang merupakan rumah dari Silicon Valley dan tempat kelahiran dari World Wide Web, hanya mencetak skor 46 persen, sedangkan Inggris harus puas dengan skor 44 persen.
Menurut Computer Business Review, survei tersebut menyalahkan hasil indeks tersebut pada sistem warisan. Dikatakan bahwa kesenjangan kedewasaan tampaknya semakin tinggi sejak China dan India memiliki sistem warisan dan proses bisnis yang lebih sedikit, sehingga membuat “adopsi AI dan integrasinya menjadi lebih mudah untuk dicapai”.
Indeks kedewasaan seharusnya meningkatkan upaya AI pada negara-negara tersebut, terutama karena ditemukannya hubungan antara pertumbuhan pendapatan dan kematangan AI. Selain itu, laporan juga menunjukkan bahwa suatu organisasi yang melaporkan pertumbuhan lebih cepat dalam pendapatan dari tiga tahun terakhir maka mereka berpeluang lebih maju dalam kedewasaan AI.
Lebih dari tiga perempat (76%) dari responden AI sebagai faktor penting untuk keberhasilan strategi organisasi mereka. Selain itu, lebih dari setengah (64%) berpikir bahwa pertumbuhan masa depan organisasi mereka tergantung pada skala besar adopsi kecerdasan buatan.
“Adopsi Kecerdasan buatan (AI) meningkat dan kami sangat gembira untuk melihat investasi dalam AI, dan bahwa bisnis secara bertahap memperoleh perubahan yang berarti dan kreatif”, kata Sandeep Dadlani, Presiden Infosys.
Dadlani lebih lanjut menambahkan bahwa penelitian mereka mengungkapkan bahwa kedewasaan AI dan perolehan momentum diharapkan untuk lebih meningkatkan minat tentang nilai-nilai inti dan manfaat melalui adopsi AI.
“Pencapaian tersebut sangat luar biasa dan peluang AI memberikan manfaat yang luas”, tambahnya.
- Source : jakartagreater.com