15 kota dunia yang paling tercemar
Banyak kota di seluruh dunia ditemukan memiliki tingkat polusi yang jauh di atas tingkat yang disarankan, meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit bagi para penghuninya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tingkat di bawah 10 mikrogram per meter kubik. Data WHO telah merilis data yang mengungkapkan kota-kota dengan kualitas udara terburuk (dalam mikrogram per meter kubik):
- Zabol, Iran 217
- Gwalior, India 176
- Allahabad, India 170
- Riyadh, Arab Saudi 156
- Al Jubail, Arab Saudi 152
- Patna, India 149
- Raipur, India 144
- Bamenda, Kamerun 132
- Xingtai, China 128
- Baoding, China 126
- Delhi, India 122
- Ludhiana, India 122
- Dammam, Arab Saudi 121
- Shijiazhuang, China 121
- Khanna, India 114
Seperti yang bisa dilihat di atas, India memiliki kota-kota paling tercemar di seluruh dunia. Turki menjadi yang ke delapan dari sepuluh kota-kota paling tercemar di Eropa, dan kota-kota paling tercemar di AS dan Kanada adalah di California. Di Amerika Selatan, Cyhaique di Chili adalah yang terburuk di mana pembakaran kayu dan kurangnya curah hujan diperkirakan menjadi faktor utamanya. Bamenda di Kamerun adalah yang terburuk di Afrika, namun setiap kota di Selandia Baru dan Australia setidaknya sesuai dengan tingkat polusi WHO.
Ada sejumlah kota dengan tingkat polusi tertinggi yang mengkhawatirkan. Namun, cara hidup hari ini tidak harus berlanjut untuk dilakukan. Tentunya ini bukanlah cara yang mereka lakukan satu abad yang lalu atau sepanjang sejarah manusia sebelum hari ini. Penyebab utama dari polusi adalah meningkatnya permintaan listrik di perkotaan, mendorong kenaikan emisi pembangkit listrik dan bertambahnya transportasi kendaraan bermotor pribadi.
Sementara para pemikir besar bertanggung jawab untuk banyak penemuan industri modern, banyak orang terus menemukan cara-cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Misalnya, munculnya “eco-homes” dan arsitek yang membayangkan blok-blok kantoran, rumah dan hotel yang dihiasi dari atas sampai bawah dengan semak-semak dan tanaman hidup.Salah satu contohnya adalah Stefano Boeri, yang memiliki rencana untuk membuat seluruh “kota hutan” di China, negara yang sayangnya telah identik dengan degradasi lingkungan dan asap meskipun tradisi sejarahnya yang menyatu dan menghormati alam.
- Source : www.mercatornet.com