“Made in Russia” mungkin dapat hadir di toko dekat Anda
Krisis mata uang dan penurunan upah riil membuat Rusia menarik bagi para produsen asing untuk mencari biaya tenaga kerja yang lebih murah. Selain menyediakan lapangan kerja, ini dapat mebuat negara tersebut sebuah negara pusat produksi regional dalam waktu dekat.
Mata uang Rusia kehilangan sekitar 40% terhadap dolar AS dalam dua tahun terakhir menyusul jatuhnya harga minyak mentah global, meninggalkan rubel sekitar 30% di bawah puncaknya pada tahun 2013.
Tahun lalu, gaji Rusia dalam dolar turun di bawah upah di Brazil China dan negara-negara anggota blok Timur seperti Republik Ceko, menurut Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow.
Ini membuat Rusia sebagai platform luas yang kompetitif untuk pembangkit dan pabrik baru. Misalnya, Samsung Korea Selatan telah mulai mengeskpor mesin cuci buatan Rusia untuk 20 negara-negara Eropa. Wrigley anak perusahaan dari Mars AS telah mulai memproduksi permen karet Juicy Fruit di sebuah fasilitas di St. Petersburg.
Dalam sepuluh bulan terakhir, hasil industri meningkat sebesar 0,3%, yang menunjukkan perputaran pada menurunnya produksi pabrik di negara tersebut, menurut data baru. Kementerian Ekonomi mengharapkan peningkatan tahunan sebesar 0,4% setelah kontraksi sebesar 3,4% tahun lalu.
“Ini adalah sebuah pernyataan yang kuat bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang benar-benar kompetitif di Rusia. Para pemasok Rusia sangat kompetitif saat ini terutama krena situasi mata uang. Saya tidak berpikir ini hanya akan bersifat sementara,” kata Magnus Benon, kepala operasi pembelian Rusia untuk IKEA, pengecer furnitur terbesar di dunia, seperti dikutip oleh Bloomberg.
Moody’s improves outlook on Russia’s banking system to ‘stable’ as it shows 'emerging signs of economic recovery' https://t.co/kzepXEj7uE
— RT (@RT_com) October 24, 2016
Kondisi saat ini dapat memungkinkan Rusia untuk memecahkan amsalah yang disebabkan oleh rubel dan peningkatan upah yang melampaui pencapaian produktivitas. Negara ini dapat bersaing menjadi pusat produksi regional jangka pendek.
“Tujuan dari produsen kami di Rusia adalah untuk membentuk aliansi dengan perusahaan-perusahaan asing, untuk menjadi bagian dari rantai nilai tambah global dan dengan demikian meningkatkan tidak hanya potensi kompetitif negara, tetapi juga potensi ekspor,” kata Yaroslav Lissovolik, kepala ekonom di Bank Pembangunan Eurasia. Ia bahkan menyarankan bahwa Rusia mungkin dapat menjadi pabrik besar di kawasan tersebut.
- Source : www.rt.com